Peristiwa ini terjadi setelah Islam datang di kota Yastrib. Ada seorang bangsawan yastrib bernama Amr bin Al-Jamuh. Ia memiliki patung yang di beri namanya Manat. Patung yang cukup besar itu diletakan di dekat rumahnya dan setiap saat ia menyembahnya. Pada suatu malam, beberapa pemuda yang sudah memeluk Islam mendatanagni patung tersebut dan memasukan kepala patung kedalam lubang yang biasa di gunakan untuk buang air kecil.
Keesokan harinya Amr tahu, kemudian ia menggerutu dan sambil mengambil patung manat, membersihkannya dan mengemabilkannya ke tempat semua, seraya berkata: “Tuhanku manat kalau engkau emang kaut, tunukanlah! Ini pedang untukmu dan bunuhlah orang yang menggangumu!” Di samping manat ditaruhlah pedangnya.
Lagi-lagi Amr dibuat kaget. Manat, patung yang disembahnya menghilang entah kemana. Setelah dicari, ternyata patung itu tersyungkur di dalam sebuah sumur yang bercampur denagn bangkai anjing. Sedangkan, pedang yang di berikan Amr, tidak ada lagi.Amr pun terheran dan geleng-geleng kepala karena bingung. Tuhan manat tidak melawan dan hanya daim..!
Akhirnya ia ditemui oleh para pemuda dan salah seorang tokoh Yastrib yang sudah masuk Islam dan di ajak dialog. Amr bin Al-Jamuh pun sadar. Selama ini ia tersesat. Akhirnya ia menyebutkan dua kalimat sayahadat. Amr pun berada di pelukan Islam.
No comments:
Post a Comment