Nuclear energy is commonly offered as an alternative to overcome the crisis energy. The debate of whether the use of nuclear energy is an appropriate choice has not come to an end. Some people agree with the utilization of it because of its benefits. Some others, however, disagree because of its risks to the environment.
Those who agree with the operation of nuclear reactor usually argue that nuclear energy is the only feasible choice to answer the ever –increasing energy needs. In the opinion, the other sources of energy: oil, coal, and liquid natural gas are not renewable and safe way.
However, people who disagree with the use of nuclear energy point out that the waste of nuclear products can completely destroy the environment and human lives. A meltdown in a reactor, for example, usually results in the contamination of the surrounding soil and water. Take for example, the blown up of the nuclear reactor at the Chernoby! Nuclear power station in Russian twenty years ago. The serious contamination imperilled people and the environment severely.
It is obvious that nuclear energy should be avoided because it really endangers the environment but what about a less polluted energy instead of nuclear energy? Are there any alternative energies to overcome the crisis energy?
Showing posts with label Cerita Cerita. Show all posts
Showing posts with label Cerita Cerita. Show all posts
Friday, 23 July 2010
Tsunami
Tsunami is occur when a major fault under the ocean floor suddenly slips. The displaced rock pushes water above it like a giant paddle, producing power water at the ocean surface. The ocean waves spread out from the vicinity of the earthquake source and move across the ocean until they reach the continental shelf, the part of the Earth’s crust that slopes, on rises, from the ocean floor up to the land.
Tsunami wash a shore with often disastrous effects such as severe flooding, loss of lives due to drowning, and damage to property.
A tsunami is very large sea wave that is generated by a disturbance along the ocean floor. This disturbance can be an earthquake, a landslide, or a volcanic eruption. A tsunami as undetectable far out in the ocean, but once it reaches shallow water, this far- traveling wave grows very large.
Tsunami wash a shore with often disastrous effects such as severe flooding, loss of lives due to drowning, and damage to property.
A tsunami is very large sea wave that is generated by a disturbance along the ocean floor. This disturbance can be an earthquake, a landslide, or a volcanic eruption. A tsunami as undetectable far out in the ocean, but once it reaches shallow water, this far- traveling wave grows very large.
The SpongeBob SquarePants
There’s a trouble brewing in Bikini Bottom. Someone has stolen. King Neptune’s crown, and it look Mr. Krab, SpongeBob’s Boss, is the culprit.though he’s just passed over for promotion of this dreams, SpongeBob stand by his boss, and along with his best pall patrik, sets out on a treacherous mission to Shell city to reclaim the crown and save Mr. Kreb’s life.
Name : SpongeBob Squarepants
Occupation : Cook at the krusty krab
He works at the krusty krab restaurant. SpongeBob enjoys jellyfishing at jellyfish Fields with his best friend Pattrick the Starfish. He’s always happy.
Name : Patrick Star
Occupation : Does nothing
Patrick enjoy’s doing everything that SpongeBob does. He is dumbest creature under the sea. He is a great friend to SpongeBob.
Name : Sandy Cheeks
Occupation : Athlete
She’s a land creature who needs a pressurized suit to live under the water. She plays a lot extreme sports. She love karate.
Name : Plankton
Occupation : Owner of Chum Bucket Restaurant
Nobody ever eats at the Chum Bucket Restaurant. So plankton is trying to steal the Krabby Patty recipe from Krabby Patty.
Name : Gary
Occupation : Super genius pet
Gary is SpongeBob’s pet sea snail who meows like a cats. He may look dumb, but he might be smater than the rest of Bikini Bottom. He keep cool underpreassure and has a solution for ever problem.
Name : Bubble Bass
Occuptation : A no-good Person
He’s only been in a few episodes, but he’s mean, a nasty, and an-around hated character.
Name : Larry T. Lobster
Occupation : Lifeguard
Larry’s has a strong muscular lobster and spends all his time at the beach. He’s popular with ladies and he’s always lifting weights.
Name : Jellyfish
Occupation : Making Jelly
Jellyfish roam around in groups making jelly and stinging anything that gets in their way. There are different kind of jellyfish including normal, queen, king, albino, and prehistoric. Jellyfisihing is a sport enjoyed by SpongeBob and Patrick.
Name : SpongeBob Squarepants
Occupation : Cook at the krusty krab
He works at the krusty krab restaurant. SpongeBob enjoys jellyfishing at jellyfish Fields with his best friend Pattrick the Starfish. He’s always happy.
Name : Patrick Star
Occupation : Does nothing
Patrick enjoy’s doing everything that SpongeBob does. He is dumbest creature under the sea. He is a great friend to SpongeBob.
Name : Sandy Cheeks
Occupation : Athlete
She’s a land creature who needs a pressurized suit to live under the water. She plays a lot extreme sports. She love karate.
Name : Plankton
Occupation : Owner of Chum Bucket Restaurant
Nobody ever eats at the Chum Bucket Restaurant. So plankton is trying to steal the Krabby Patty recipe from Krabby Patty.
Name : Gary
Occupation : Super genius pet
Gary is SpongeBob’s pet sea snail who meows like a cats. He may look dumb, but he might be smater than the rest of Bikini Bottom. He keep cool underpreassure and has a solution for ever problem.
Name : Bubble Bass
Occuptation : A no-good Person
He’s only been in a few episodes, but he’s mean, a nasty, and an-around hated character.
Name : Larry T. Lobster
Occupation : Lifeguard
Larry’s has a strong muscular lobster and spends all his time at the beach. He’s popular with ladies and he’s always lifting weights.
Name : Jellyfish
Occupation : Making Jelly
Jellyfish roam around in groups making jelly and stinging anything that gets in their way. There are different kind of jellyfish including normal, queen, king, albino, and prehistoric. Jellyfisihing is a sport enjoyed by SpongeBob and Patrick.
Tuhan Manat yang Hanya Diam...!!!
Peristiwa ini terjadi setelah Islam datang di kota Yastrib. Ada seorang bangsawan yastrib bernama Amr bin Al-Jamuh. Ia memiliki patung yang di beri namanya Manat. Patung yang cukup besar itu diletakan di dekat rumahnya dan setiap saat ia menyembahnya. Pada suatu malam, beberapa pemuda yang sudah memeluk Islam mendatanagni patung tersebut dan memasukan kepala patung kedalam lubang yang biasa di gunakan untuk buang air kecil.
Keesokan harinya Amr tahu, kemudian ia menggerutu dan sambil mengambil patung manat, membersihkannya dan mengemabilkannya ke tempat semua, seraya berkata: “Tuhanku manat kalau engkau emang kaut, tunukanlah! Ini pedang untukmu dan bunuhlah orang yang menggangumu!” Di samping manat ditaruhlah pedangnya.
Lagi-lagi Amr dibuat kaget. Manat, patung yang disembahnya menghilang entah kemana. Setelah dicari, ternyata patung itu tersyungkur di dalam sebuah sumur yang bercampur denagn bangkai anjing. Sedangkan, pedang yang di berikan Amr, tidak ada lagi.Amr pun terheran dan geleng-geleng kepala karena bingung. Tuhan manat tidak melawan dan hanya daim..!
Akhirnya ia ditemui oleh para pemuda dan salah seorang tokoh Yastrib yang sudah masuk Islam dan di ajak dialog. Amr bin Al-Jamuh pun sadar. Selama ini ia tersesat. Akhirnya ia menyebutkan dua kalimat sayahadat. Amr pun berada di pelukan Islam.
Keesokan harinya Amr tahu, kemudian ia menggerutu dan sambil mengambil patung manat, membersihkannya dan mengemabilkannya ke tempat semua, seraya berkata: “Tuhanku manat kalau engkau emang kaut, tunukanlah! Ini pedang untukmu dan bunuhlah orang yang menggangumu!” Di samping manat ditaruhlah pedangnya.
Lagi-lagi Amr dibuat kaget. Manat, patung yang disembahnya menghilang entah kemana. Setelah dicari, ternyata patung itu tersyungkur di dalam sebuah sumur yang bercampur denagn bangkai anjing. Sedangkan, pedang yang di berikan Amr, tidak ada lagi.Amr pun terheran dan geleng-geleng kepala karena bingung. Tuhan manat tidak melawan dan hanya daim..!
Akhirnya ia ditemui oleh para pemuda dan salah seorang tokoh Yastrib yang sudah masuk Islam dan di ajak dialog. Amr bin Al-Jamuh pun sadar. Selama ini ia tersesat. Akhirnya ia menyebutkan dua kalimat sayahadat. Amr pun berada di pelukan Islam.
Nasrudin dan Segelas Susu
Siang itu matahari bersinar dengan sangat terik. Nasrudin bersama seorang temannya menuju ke kota untuk satu keperluan. Kota yang agak jauh dari kampong mereka terpaksa di tempuh dengan jalan kaki karena mereka tidak mempunyai kuda atau keledai. Sepanjang perjalanan mereka measakan sanagt gerah dan kehausan pdahal tidak satu pun pohon yang mereka temukan untuk beristirhat. Untuk menghilangkan rasa haus, mereka pun berniat membeli segelas susu. Tapi sayangnya uang mereka tidak cukup. Akhirnya mereka gabungkan uang mereka hingga cukup untuk membeli segelas susu denagn perjanjian susu iitu di bagi rata berdua.
“Sekarang mari bagi susu ini. Kamu minum dahulu separuh gelas dan aku minum sisanya ,” Kata nasrudin.
“Tidak ,kamu yang mminum dahulu Nasrudin,” kata temannya.
“Saya membawa sedikit gula. Gula ini cukup untuk separuh gelas susu. Jadi, saya hanya akan mncampurkan dengan susu bagian saya saj,” jawab temannya.
“masukan gula ini ke dalam gelas dan kita minum sama-sama.”
Medenagr itu Nasrudin berlari menu warung kecil dan membeli segengam garam yang hargany sangat murah lalu kembali ke temannya.
“Ada kabar bagus untukmu,” kata nasrudin.” Seagiman yang telah kita sepakati, saya akan minum separuh pertama bagian saya. Saya akan tambahi susu ini denagn garam. Sya akan akan minum duluan kemudian kamu bisa masukan gulamu setelah saya minum deagn garam saya.”
“Sekarang mari bagi susu ini. Kamu minum dahulu separuh gelas dan aku minum sisanya ,” Kata nasrudin.
“Tidak ,kamu yang mminum dahulu Nasrudin,” kata temannya.
“Saya membawa sedikit gula. Gula ini cukup untuk separuh gelas susu. Jadi, saya hanya akan mncampurkan dengan susu bagian saya saj,” jawab temannya.
“masukan gula ini ke dalam gelas dan kita minum sama-sama.”
Medenagr itu Nasrudin berlari menu warung kecil dan membeli segengam garam yang hargany sangat murah lalu kembali ke temannya.
“Ada kabar bagus untukmu,” kata nasrudin.” Seagiman yang telah kita sepakati, saya akan minum separuh pertama bagian saya. Saya akan tambahi susu ini denagn garam. Sya akan akan minum duluan kemudian kamu bisa masukan gulamu setelah saya minum deagn garam saya.”
Menghormati Kenalan Baik Ayah
Suatu hari Abdullah bin Umar melakukan perjalanan jauh bersama temannya yang bernama Ibnu Dinar. Mereka berdua hanya membawa seekor keledai yang mereka tunggangi secara bergantian. Ketika di perjalanan melewati seorang badui yang lebih tua dari keduannya, Abdullah bin Umar memperhatikan orang itu agak lama, dan setelah melihat wajahnya ia ternyata mengenalnya. Segeralah ia menghampiri orang itu dan bertanya. “Apakah ayah bernama Fulan bin Fulan?” Orang badui itu menjawab, “BEnar” Saya orangnya.
Kemudian Abdullah memberikan keledainya kepadanya dan berkata, “Naiklah keledai ini.” Buakn hanya itu, ia juga memberiakan serban miliknya seraya berkata, “Pakailah serban ini di kepalamu.”
Melihat perbuatan Abdullah tersebut, Ibnu Dinar terheran-heran dan sambil berkata kepadanya: “Semoga Allah memberikan ampunan kepadamu yang telah memberikan kepada orang badui seekor keledai yang bisa kita naiki berdua secara berdantian.” Ibnu Dinar juga bertanya : “Mengapa keledainya diserahkan kepada orang badui, padahal perjalanan kita masih jauh?” Abdullah menjawab: “ Saya perlu berbuat baik kepada orang tuaku.” Mendengar jawaban Abdullah itu, Ibnu Dinar bertambah heran, kemudain ia bertanya : “Buankah orang tuamu, yang bernama Umar bin Khattab sudah wafat?” Lalu Abdullah menjawab : “Ya, orang tuaku talah wafat, tetapi say pernah mendengar Rasulullah Saw, bersabda : “ Sesunguhnya sebaik-baiknya kebajikan yaitu orang yang menyambung tali persaudaran dengan kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.’ Sesunguhnya orang badui ini adalah kenalan baik ayahku, maka inilah kesempatan baik untuk berbuat baik kepadanya sekaligus berbakti kepada oarng tuaku.”
Kemudian Abdullah memberikan keledainya kepadanya dan berkata, “Naiklah keledai ini.” Buakn hanya itu, ia juga memberiakan serban miliknya seraya berkata, “Pakailah serban ini di kepalamu.”
Melihat perbuatan Abdullah tersebut, Ibnu Dinar terheran-heran dan sambil berkata kepadanya: “Semoga Allah memberikan ampunan kepadamu yang telah memberikan kepada orang badui seekor keledai yang bisa kita naiki berdua secara berdantian.” Ibnu Dinar juga bertanya : “Mengapa keledainya diserahkan kepada orang badui, padahal perjalanan kita masih jauh?” Abdullah menjawab: “ Saya perlu berbuat baik kepada orang tuaku.” Mendengar jawaban Abdullah itu, Ibnu Dinar bertambah heran, kemudain ia bertanya : “Buankah orang tuamu, yang bernama Umar bin Khattab sudah wafat?” Lalu Abdullah menjawab : “Ya, orang tuaku talah wafat, tetapi say pernah mendengar Rasulullah Saw, bersabda : “ Sesunguhnya sebaik-baiknya kebajikan yaitu orang yang menyambung tali persaudaran dengan kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.’ Sesunguhnya orang badui ini adalah kenalan baik ayahku, maka inilah kesempatan baik untuk berbuat baik kepadanya sekaligus berbakti kepada oarng tuaku.”
Berkat Ke Ikhlasan Seorang Santri
Karena sudah lam tidak bersilaturahmi, si Udin merasa kangen juga dengan kiainya, dahulu kerika di pesantren. Suatu hari, si Udin pergi ke rumah kiyainya itu untuk mengobati rasa kangennya. Ia hanya membawa oleh-oleh setengah kantong ketela pohon. Maklum karena ia bertempat tinggal di daerah pegungungan.
Sesampainya di rumah pa kiyai, si Udin lansung mengetuk pintu. “Tok....Tok...Tok... Assalamu’alaikum, Assalamu’alaikum,” “Wa’alaikumsalam, oh si Udin, mari silahkan masuk,” Sambut pa Kiya.” Dengan siapa din?” Sendirian pa kiai,” jawab Udin.” Ini hanay oleh-oleh ketela pohon untuk bapa,” jawab Udin.” Ya, terima ksaih Din. Tolong bawakan masuk ke dalam, dan sebagai imbalannya silahkan bawa apa yang ada di belakang rumah,” perintah pa kiai. Si Udin akhirnya membawa masuk ketela pohon tersebut dan kemudain pergi ke belakang rumah mencari yang tadi di katakana pa kiai.
Setelah di cari-cari, ternyata yang ada hanya seekor kambing yang cukup besar dan gemuk. Sesuai pesan pa kiai, maka kambing itu ia bawa kemudian ia bertanya kepada pa kiai, “Pa Kiai, dibelakang rumah hanya menemukan seekor kambing ini saja.” “Ya, kalau begitu berarti kambing itu untukmu,” jawab Pa Kiai. “Untuk saya pa kiai?” jawab Udin sambil terheran. “Ya, untukmu. Bawalah, semoga nanti berkembang biak,” jawab pa kiai lagi sambil mendoakan. “Kalau begitu terima kasih Pak, dan saya minta pamit. Assalamu’alaikum,” pamit Udin sambil kegirangan. “Wa’alaikum salam,” jawab pa kiai.
Dalam perjalanan pulang Si Udin bertemu denagn temannya ketika bersantiri di pesatren yaitu Mamat. “Assalamu’alaikum,” sapa si udin. “Wa’alaikum salam,” sapa si mamat. Lho, dari mana din kok bawa kambing?” Tanya si mamat. “ini, barusan saya dari rumah pa kiai,” jawab si Udin. Kamu beli kambing pa kiai?” Tanya si mamat lagi. “Ngak,” jawab Si Udin. “lalu?” Tanya mamat lagi. “Begini, tadi saya kan datang kerumah pa kiai denagn membawa ketela pohon. Eee...tidak tahunya saya di kasih kambing ini,” jelas si udin. “OH begitu!” timpal si mamat sambil terbengong-bengong. Oh,ya ,mat saya permisi dulu ya, buru-buru nih karena sudh di tunggu anak-anak TPA. “Assalamu’alaikum,” pamit Udin. “Wa’alaikum salam,” jawab si Mamat.
Setelah melihat kejadian yang terjadi pada diri si Udin, diam-diam si Mamat kepingin juga seperti si Udin. Ia punya rencana akan datang ke rumah pa kiai dengan membawa seekor kambing yang besar dan gemuk dengan keyakinan nanti Pa Kiai akan menggantinya dengan seekor sapi yang besar, karena si Udin membawa ketela pohon dikasih seekor kambing yang besar dan gemuk. Betul, esoknya si Mamat denagn menuntun seekor kambing, datang ke ruamh pa kiai.
Setelah berbincang-bincang sebentar, Mamat pun disuruh untuk mengambil sesuatu yang ada di belakang rumah. Agak lama si Mamat mencari, dan tidak astu pun yang ia temukan selain beerapa ketela pohon dari si Udin kemarin. Dibawanya ketela pohon itu ke pa kiai seraya berkata,” Pa, hanya ketela ini yang ada di belakang .” Iya, itu ketela untukmu.” “Tapi, pak kiai kan punya seekor sapi jantan?” “Sapi itu kemarin saya jual untuk membeli genting musola,” si mamat pun lemas.
Dengan kisah pejalanan si Udin dan si Mamat, akhirnya si mamat hanya memperoleh penyesalan saja. Karena ia tidak mendapatkan yang sesuai denagn harapannya yakni seekor sapi. Dengan memberikan seekor kambing yang besar tersebut, yang ia peroleh hanya ketela pohon dari si Udin tadi. Kasihan deh si mamat!!!!a
Sesampainya di rumah pa kiyai, si Udin lansung mengetuk pintu. “Tok....Tok...Tok... Assalamu’alaikum, Assalamu’alaikum,” “Wa’alaikumsalam, oh si Udin, mari silahkan masuk,” Sambut pa Kiya.” Dengan siapa din?” Sendirian pa kiai,” jawab Udin.” Ini hanay oleh-oleh ketela pohon untuk bapa,” jawab Udin.” Ya, terima ksaih Din. Tolong bawakan masuk ke dalam, dan sebagai imbalannya silahkan bawa apa yang ada di belakang rumah,” perintah pa kiai. Si Udin akhirnya membawa masuk ketela pohon tersebut dan kemudain pergi ke belakang rumah mencari yang tadi di katakana pa kiai.
Setelah di cari-cari, ternyata yang ada hanya seekor kambing yang cukup besar dan gemuk. Sesuai pesan pa kiai, maka kambing itu ia bawa kemudian ia bertanya kepada pa kiai, “Pa Kiai, dibelakang rumah hanya menemukan seekor kambing ini saja.” “Ya, kalau begitu berarti kambing itu untukmu,” jawab Pa Kiai. “Untuk saya pa kiai?” jawab Udin sambil terheran. “Ya, untukmu. Bawalah, semoga nanti berkembang biak,” jawab pa kiai lagi sambil mendoakan. “Kalau begitu terima kasih Pak, dan saya minta pamit. Assalamu’alaikum,” pamit Udin sambil kegirangan. “Wa’alaikum salam,” jawab pa kiai.
Dalam perjalanan pulang Si Udin bertemu denagn temannya ketika bersantiri di pesatren yaitu Mamat. “Assalamu’alaikum,” sapa si udin. “Wa’alaikum salam,” sapa si mamat. Lho, dari mana din kok bawa kambing?” Tanya si mamat. “ini, barusan saya dari rumah pa kiai,” jawab si Udin. Kamu beli kambing pa kiai?” Tanya si mamat lagi. “Ngak,” jawab Si Udin. “lalu?” Tanya mamat lagi. “Begini, tadi saya kan datang kerumah pa kiai denagn membawa ketela pohon. Eee...tidak tahunya saya di kasih kambing ini,” jelas si udin. “OH begitu!” timpal si mamat sambil terbengong-bengong. Oh,ya ,mat saya permisi dulu ya, buru-buru nih karena sudh di tunggu anak-anak TPA. “Assalamu’alaikum,” pamit Udin. “Wa’alaikum salam,” jawab si Mamat.
Setelah melihat kejadian yang terjadi pada diri si Udin, diam-diam si Mamat kepingin juga seperti si Udin. Ia punya rencana akan datang ke rumah pa kiai dengan membawa seekor kambing yang besar dan gemuk dengan keyakinan nanti Pa Kiai akan menggantinya dengan seekor sapi yang besar, karena si Udin membawa ketela pohon dikasih seekor kambing yang besar dan gemuk. Betul, esoknya si Mamat denagn menuntun seekor kambing, datang ke ruamh pa kiai.
Setelah berbincang-bincang sebentar, Mamat pun disuruh untuk mengambil sesuatu yang ada di belakang rumah. Agak lama si Mamat mencari, dan tidak astu pun yang ia temukan selain beerapa ketela pohon dari si Udin kemarin. Dibawanya ketela pohon itu ke pa kiai seraya berkata,” Pa, hanya ketela ini yang ada di belakang .” Iya, itu ketela untukmu.” “Tapi, pak kiai kan punya seekor sapi jantan?” “Sapi itu kemarin saya jual untuk membeli genting musola,” si mamat pun lemas.
Dengan kisah pejalanan si Udin dan si Mamat, akhirnya si mamat hanya memperoleh penyesalan saja. Karena ia tidak mendapatkan yang sesuai denagn harapannya yakni seekor sapi. Dengan memberikan seekor kambing yang besar tersebut, yang ia peroleh hanya ketela pohon dari si Udin tadi. Kasihan deh si mamat!!!!a
Babi Ala Prancis
Selama ini, Perancis dikenal sebagi Negara jago-jago memasak atau koki yang handal. Masakan ala Perancis terkenal lezat, gurih dan membuat siapa saja meneteskan air liur. Entah apa rahasianya, yang pasti masakan mereka ini begitu disukai orang-orang dari seantero dunia.
Sayangnya, ketika memasak mereka tidak pernah memperhatikan aspek kehalalan. Tidak jarang, mereka menggunakan bahan baku yang haram sebagai menu utama masakan, dagingg babi misalnya.
Suatu saat Syeikh Muhammad Abduh, seorang pembaharu Islam, berkunjung ke perancis. Ketika itu ditanya oleh para ilmuwan, “Mengapa Islam mengharamkan daging babi?” Belum sempat menjawab, mereka malah mencemaooh, “Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram karena makanan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri lainnya. Hal ini sekarang ini sudah tiada. Karena babi diternak dalam pertenakan modern, denagn kebersiahn yang terjamin, daan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri linnya?”
Syekih Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Dia dengan cerdiknya ia meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu ekor babi betina.
Mengetahuinhal itu, mereka betanya. “Untuk apa semuai ini?” Syekih menjawab, “Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia.”
Mereka mengambil apa yang Syekih minta. Lalu Syeikh meminta agar melepaskan dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hamper tewas. Syeikh meminta agar mengurung kedua ayam tersebut.
Setelah itu, Syeikh memerintahkan mereka untuk melepaskan dua ekor babi jantan bersama satu ekor babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesame jantan sesamanya untuk melaksanakan hajat seksuslnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.
Selanjutnya Syeikh berkata, “ Saudara-saudara, daging babi membunuh ‘grirrah’ orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seseorang dari kalian melihat bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu. Dan seorang bapa diantara kalian anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was, karena dafing babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya.
Mendengar penjelasan dari Syeikh Muhammad Abduh iini, para ilmuwan Prancis hanya terdiam dan menunduka kepala dalam-dalam.
Sayangnya, ketika memasak mereka tidak pernah memperhatikan aspek kehalalan. Tidak jarang, mereka menggunakan bahan baku yang haram sebagai menu utama masakan, dagingg babi misalnya.
Suatu saat Syeikh Muhammad Abduh, seorang pembaharu Islam, berkunjung ke perancis. Ketika itu ditanya oleh para ilmuwan, “Mengapa Islam mengharamkan daging babi?” Belum sempat menjawab, mereka malah mencemaooh, “Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram karena makanan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri lainnya. Hal ini sekarang ini sudah tiada. Karena babi diternak dalam pertenakan modern, denagn kebersiahn yang terjamin, daan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri linnya?”
Syekih Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Dia dengan cerdiknya ia meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu ekor babi betina.
Mengetahuinhal itu, mereka betanya. “Untuk apa semuai ini?” Syekih menjawab, “Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia.”
Mereka mengambil apa yang Syekih minta. Lalu Syeikh meminta agar melepaskan dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hamper tewas. Syeikh meminta agar mengurung kedua ayam tersebut.
Setelah itu, Syeikh memerintahkan mereka untuk melepaskan dua ekor babi jantan bersama satu ekor babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesame jantan sesamanya untuk melaksanakan hajat seksuslnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.
Selanjutnya Syeikh berkata, “ Saudara-saudara, daging babi membunuh ‘grirrah’ orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seseorang dari kalian melihat bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu. Dan seorang bapa diantara kalian anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was, karena dafing babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya.
Mendengar penjelasan dari Syeikh Muhammad Abduh iini, para ilmuwan Prancis hanya terdiam dan menunduka kepala dalam-dalam.
Abu Nawas di Gubuk Reyot
Pada suatu hari Abu Nawas duduk bersama dengan teman-temannya di sebuah gubuk reyot. Mereka bercengkerama. Tiba –tiba terdengar suara atap gubuk gi terpa angin. “Kreeek.....Kreeeek......Kreeeeek.....” Mendengar suara itu, Abu Nawas mencar i tahu di mana sumber suara itu.
Sambil melotot ke arah atas, ia berteriak, “Wahai kawan-kawan suara apa itu?”
“O..., Itu suara gubuk reyot ini. Ia sedang membaca tasbih dan berdzikir kepada Alloh,” jawab salah seorang kawannya dan yang lainnya tersenyum geli.
Mendengar jawaban kawannya, kontan Abu Nawas beranjak dari dari gubuk itu.
“Mengapa kamu keluar, Abu Nawas?” Tanya kawan- kawannya.
“Hei, apa kalian tidak takut? Bila gubuk reyot ini semakin khusyuk berzikir, lalu tiba tiba bersimpuh dan sujud? Padahal kalian masih asyik duduk-duduk di bawahnya?” jawab Abu Nawas.
Maka kawan-kawan Abu Nawas terpingkal-pingkal ketika mendengar jawabaan yang lucu itu.
Sambil melotot ke arah atas, ia berteriak, “Wahai kawan-kawan suara apa itu?”
“O..., Itu suara gubuk reyot ini. Ia sedang membaca tasbih dan berdzikir kepada Alloh,” jawab salah seorang kawannya dan yang lainnya tersenyum geli.
Mendengar jawaban kawannya, kontan Abu Nawas beranjak dari dari gubuk itu.
“Mengapa kamu keluar, Abu Nawas?” Tanya kawan- kawannya.
“Hei, apa kalian tidak takut? Bila gubuk reyot ini semakin khusyuk berzikir, lalu tiba tiba bersimpuh dan sujud? Padahal kalian masih asyik duduk-duduk di bawahnya?” jawab Abu Nawas.
Maka kawan-kawan Abu Nawas terpingkal-pingkal ketika mendengar jawabaan yang lucu itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)