Friday 23 July 2010

Menghormati Kenalan Baik Ayah

Suatu hari Abdullah bin Umar melakukan perjalanan jauh bersama temannya yang bernama Ibnu Dinar. Mereka berdua hanya membawa seekor keledai yang mereka tunggangi secara bergantian. Ketika di perjalanan melewati seorang badui yang lebih tua dari keduannya, Abdullah bin Umar memperhatikan orang itu agak lama, dan setelah melihat wajahnya ia ternyata mengenalnya. Segeralah ia menghampiri orang itu dan bertanya. “Apakah ayah bernama Fulan bin Fulan?” Orang badui itu menjawab, “BEnar” Saya orangnya.
Kemudian Abdullah memberikan keledainya kepadanya dan berkata, “Naiklah keledai ini.” Buakn hanya itu, ia juga memberiakan serban miliknya seraya berkata, “Pakailah serban ini di kepalamu.”
Melihat perbuatan Abdullah tersebut, Ibnu Dinar terheran-heran dan sambil berkata kepadanya: “Semoga Allah memberikan ampunan kepadamu yang telah memberikan kepada orang badui seekor keledai yang bisa kita naiki berdua secara berdantian.” Ibnu Dinar juga bertanya : “Mengapa keledainya diserahkan kepada orang badui, padahal perjalanan kita masih jauh?” Abdullah menjawab: “ Saya perlu berbuat baik kepada orang tuaku.” Mendengar jawaban Abdullah itu, Ibnu Dinar bertambah heran, kemudain ia bertanya : “Buankah orang tuamu, yang bernama Umar bin Khattab sudah wafat?” Lalu Abdullah menjawab : “Ya, orang tuaku talah wafat, tetapi say pernah mendengar Rasulullah Saw, bersabda : “ Sesunguhnya sebaik-baiknya kebajikan yaitu orang yang menyambung tali persaudaran dengan kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.’ Sesunguhnya orang badui ini adalah kenalan baik ayahku, maka inilah kesempatan baik untuk berbuat baik kepadanya sekaligus berbakti kepada oarng tuaku.”

No comments: