Friday 23 April 2010

Konjungsi

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki status yang sama. Anggota yang dihubungkan itu ditengahi oleh konjungsi dan yang menandai hubungan penambahan, atau untuk hubungan pilihan, dan tetapi untuk hubungan perlawanaan. Berbeda dengan konjungsi lain, konjungsi koordinatif ini selain dapat menghubungkan klausa juga dapat menghubungkan kata.
1. Contoh konjungsi koordinatif pada frasa :
Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
2. Contoh pada klausa kalimat berikut :
Dia menangis dan menunduk terus.

Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, farasa, atau kalausa. Dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang sama. Bentuk konjungsi ini terbelah, yaitu unsur yang satu dipisahkan oleh satu kata, frasa, atau kalusa yang dihubungkan.
Contoh :

Baik Dono maupun Kasino tidak pernah gagal mengocok perut orang.

Soal :
1. Perhatikan kalimat berikut.
Sebenarnya ayahnya mengizinkanya pergi, tetapi minggu depan.
Kalimat diatas menggunakan kata penghubung. . .
A. Subordinatif
B. Korelatif
C. Koordinatif
D. Konjungsi antar paragraf
E. Subordinatif pertentangan

2. Manakah diantara kalimat dibawah ini yang termasuk kata penghubung korelatif?
A. Jangankan ular, buaya pun dia tidak takut mendekatinya.
B. Tanggul itu ditinggikan agar air tidak melimpah-luap kemari.
C. Elyas Pical mendesak musuh dengan tangan kirinya melayang terlebih dahulu.
D. Saya tidak bisa datang karena si Kecil menangis terus.
E. Meski dibayar seratus juta, tidak juga saya berangkat malam ini.

3. Perhatikan kalimat dibawah ini, manakah yang menggunakan kata penghubung koordinatif?
A. Danu menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengampuni teroris.
B. Seandainya saya menjadi guru, setiap hari saya akan datang paling pagi.
C. Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sulit dipotret.
D. Apakah Anda setuju, atau tidak, kami tidak ambil pusing.
E. Sebenarnya ayahnya mengizinkanya, tetapi ibunya melarang.

No comments: