Friday, 23 April 2010
Periodisasi
Pada umumnya, sifat sastra banyak dipengaruhi oleh sifat masyarakat pada zamannya. Sifat masyarakat lama memengaruhi kesusastraan lama ; demikaian pula sifat masyarakat baru turut memengaruhi kesusastraan baru. Sifat –sifat kesusastraan lama adalah sebagai berikut :
a. Istana sentries (cinta mengenai keluarga istana)
b. Statis (perubahan sangat lambat)
c. Bentuk karangan terikat pada bentuk yang sudah ada, seperti pantun dan syair
d. Anonym (nama pengarang tidak disebutkan)
e. Ciptaanya bersifat menghibur dan mendidik.
Sifat kesusastraan baru adalah sebagai berikut
a. Masyarakat sentries
b. Dinamis (berubah sesuai perkembangan zaman)
c. Terlepas adri kebiasaan kebiasaan yang dilakukukan oleh orang lain dan memperhatikan kepribadian pengarang.
d. Setiap karangan disebutkan nama pengarangnya.
Peribahasa
1. Pucuk dicinta ulam pun tiba
Artinya: Mendapatkan sesuatu yang memang menjadi keinginannya
2. Air beriak tanda tak dalam
Artinya: Orang bodoh banyak bicara
3. Bagai mendapat durian runtuh
Artinya: Memperoleh keuntungan besar sekali, sehingga tidak bisa dinilai.
Contoh soal:
1. Setelah menjadi seorang pejabat, Suparman seperti kacang lupa akan kulitnya. Arti dari peribahasa di atas adalah…
a. Lupa akan daerahnya
b. Lupa akan orang tuanya
c. Lupa akan asal – usulnya
d. Lupa akan masa lalunya
e. Lupa akan anak – anaknya
2. Amin adalah orang yang selalu bekerja terus – menerus. Peribahasa yang cocok untuk mengganti kata yang bergaris bawah adalah…
a. Cepat kaki ringan tangan
b. Kaki naik kepala turun
c. Sumur digali airpun dating
d. Besar kayu besar bahannya
e. Ada beras tanah dalam paeli
3. Hidup hanya bersifat sementara, suatu saat pasti ada akhirnya. Peribahasa yang tepat untuk mengungkapkan hal tersebut adalah…
a. Bunga kembang menanti kayu
b. Bunga kembang berbalik kuncup
c. Ibarat bunga, sedap dipakai layu dibuang
d. Bunga gugur putik pun gugur, tua gugur masak pun gugur
e. Bunga yang harum itu ada durinya
Majas
Soal:
1. Yang merupakan contoh totipotensi adalah…
a. Pena itu menari – nari di atas kertas putih
b. Dia merasa kesepian di atas keramaian pesta itu
c. Kemarin ayah ke Singapura naik Garuda
d. Silahkan singgah di pondok yang buruk ini
e. Harga beras sekarang benar – benar mencekik leher
2. Ia mati kelaparan di tengah – tengah kekayaan yang berlimpah ruah. Dalam kalimat tersebut, terdapat gaya bahasa…
a. Metonimia
b. Sinekdoke
c. Paradoks
d. Pleonasme
e. Alusio
3. Ayah anak sunatan itu mellihat istrinya yang seperti tersungkur di depan dua gambar – gambar besar tadi. Ketika mata mereka saling bertumbuk, istrinya berkata pelan, “Sudah dipotong?” Hatinya menjerit, betapa Tuhan memberikan cobaan padanya. Majas yang sejenis dengan kata yang bergaris bawah adalah…
a. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri
b. Jiwanya bagai dihimpit batu berat
c. Orang telah menyemut di lapangan itu
d. Janganlah menjadi sampah masyarakat
e. Dinding kamar menyaksikan kesedihannnya
Mengarang
1. Zat(substance).
Yaitu bahan-bahan integralyang membentuk suatu karangan adalah gagasan,penuturan,tatanan,dan bahasa.Gagasan adalah pesan dalam dunia batin seseorang yang hendak disampaikan kepada orang lain.
2. Siasat.
Langkah-langkah yang dilakukan penulis sbb.
a. Mencari dan menemukan ide induk
b. Mengembangkan ide induk
c. Memilih salah satu topik dari hasil pengembangbiakan
d. Membatasi topik tsb menjadi tema yang jelas
e. Merumuskan topik menjadi sebuah tesis dan sekaligus menjadikan sebuah karangan
f. Mengurai tesis menjadikerangka karangan yang cukup rinci dan teratur
g. Menjabarkan rincian garis besar karangan menjadi paragraf-paragraf yang membentuk karangan
h. Menyempurnakan semua paragraf itu sehingga terwujudlah karangan jadi
3. Gaya
Mengarang harus mengikuti ejaan yang disempurnakan
4. Mencari dan menemukan ide induk
Langkah pertama dalam proses mengarang harus dapat kita atasi.Berikut ini disajikan beberapa petunjuk untuk menemukan ide induk:
a. Topik harus berasal dari dunia penulis sendiri
b.Topik harus diselaraskan dengan pembaca yang dituju
c. Pemilihan topik juga dapat didasarkan atas arti pentingnya
d. Untuk memilih topik yang serasi ,kita juga perlu mempertimbangkan waktu/kesempatannya
e. Pertimbangan lagiuntuk memilih topik yang serasi ialah kemudahan kita untuk mendapatkan bahan-bahan informasinya
5. Mengembangbiakan ide induk
Kita harus mempunyai satu topik sekalipun masih luas lingkupnya,agar dapat mengarang dengan terarah. Satu topik perlu untuk menjamin kesatuan dan kejejasan karangan.Akan tetapi dapat terjadi satu topik tersebut belumlah memuaskan atau memadai sebagai bahan mengarang, karena terlalu umum,masih sangat luas,atau samar-samar.Untuk mencari dan menemukan topik yang lebih sempit lingkupnya kita dapat mengembangbiakkan ide induk yang sudah kita pilih . Cara-cara untuk mengembangbiakkan ide induk adalah sbb:
a. Menggunakan silsilah gagasan
b. Menggunakan diagram pohon.
c. Menggunakan diagram jam
6. Membatasi topik menjadi tema yang jelas
Topik yang lebih sempit yang kita pilih dapat di batasi lagi sehingga kita dapatkan topik yang ugahari yang terukur secara memuaskan,yang dapat menjadi karangan yang menarik dalam 34 halaman.Bagaimana cara membatasinya agar menjadi pokok pembicaraan yang terukur dengan baik , agar menjadi tema yang jelas:
a. Dibatasi waktunya
b. Dbatasi tempatnya
c. Dibatasi segi persoalanya
d. Dibatasi jumlahnya
e. Ditegaskan
f. Ditentukan sikap penulis terhadap topik dan pembaca
7. Mengurai tesis menjadi kerangka karangan
8. Mengumpulkan bahan-bahan pembicaraan
Ada 2 sumber pokok tempat kita mencari dan mengumpulkan bahan-bahan, yaitu
a. Diri kita sendiri,beupa pengalama-pengalaman langsung dan dari hasil pengamatan kita
b. Dunia luar,beupa kesaksian-kesaksian orang lain dan anggapan-anggapan umum yang sudah di terima masyarakat.
9. Merumuskan tesis dengan sejelas-jelasnya
Setelah anda mengadakan penelitian dan perenungan serta memperoleh bahan-bahan yang cukup banyak , ada kemungkinan anda meninjau kembali tesis anda semula hanya tentatif saja dan kemudian merumuskan tesis itu secara final dan sejelas-jelasnya.Untuk menghasilkan rumusan tesis yang baik itu hendaknya diperhatikan pedoman-pedoman sbb:
a. Kita harus membeda-bedakan kalimat
b. Tesi yang baik terbatas liputannya
c. Tesis yang baik bersifat spesifik
d. Tesis yang baik bersifat padu
e. Tesis yang baik dirumuskan berupa satu kalimat
f. Tesis yang dirumuskan dengan baik mempunyai ciri penyempurna lagi, ialah menunjukkan arah pembicaraan dan cara pengembangan karangan
g. Akhirnya, tesis kita harus benar ,sesuai dengan kenyataan.
Konjungsi
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki status yang sama. Anggota yang dihubungkan itu ditengahi oleh konjungsi dan yang menandai hubungan penambahan, atau untuk hubungan pilihan, dan tetapi untuk hubungan perlawanaan. Berbeda dengan konjungsi lain, konjungsi koordinatif ini selain dapat menghubungkan klausa juga dapat menghubungkan kata.
1. Contoh konjungsi koordinatif pada frasa :
Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
2. Contoh pada klausa kalimat berikut :
Dia menangis dan menunduk terus.
Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, farasa, atau kalausa. Dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang sama. Bentuk konjungsi ini terbelah, yaitu unsur yang satu dipisahkan oleh satu kata, frasa, atau kalusa yang dihubungkan.
Contoh :
Baik Dono maupun Kasino tidak pernah gagal mengocok perut orang.
Soal :
1. Perhatikan kalimat berikut.
Sebenarnya ayahnya mengizinkanya pergi, tetapi minggu depan.
Kalimat diatas menggunakan kata penghubung. . .
A. Subordinatif
B. Korelatif
C. Koordinatif
D. Konjungsi antar paragraf
E. Subordinatif pertentangan
2. Manakah diantara kalimat dibawah ini yang termasuk kata penghubung korelatif?
A. Jangankan ular, buaya pun dia tidak takut mendekatinya.
B. Tanggul itu ditinggikan agar air tidak melimpah-luap kemari.
C. Elyas Pical mendesak musuh dengan tangan kirinya melayang terlebih dahulu.
D. Saya tidak bisa datang karena si Kecil menangis terus.
E. Meski dibayar seratus juta, tidak juga saya berangkat malam ini.
3. Perhatikan kalimat dibawah ini, manakah yang menggunakan kata penghubung koordinatif?
A. Danu menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengampuni teroris.
B. Seandainya saya menjadi guru, setiap hari saya akan datang paling pagi.
C. Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sulit dipotret.
D. Apakah Anda setuju, atau tidak, kami tidak ambil pusing.
E. Sebenarnya ayahnya mengizinkanya, tetapi ibunya melarang.
Perluasan dan Penyempitan
• Perluasan kata adalah cakupan makna sekarang lebih luas dari pada makna lama.
Contoh :
Berlayar
Saudara
Bapak
Ibu
Anak
• Penyempitan kata adalah cakupan makna yang sekarang lebih sempit dari makna lama.
Contoh:
Madrasah
Sarjana
Pendeta
Kitab
Soal:
1. Ibu Rina kemarin pagi tertabrak kereta api ketika dia sedang melintas rel. Kata yang mengalami perluasan adalah…
a. Kereta api
b. Kemarin
c. Ibu
d. Rel
e. Rina
2. Semester depan kakak saya mendapatkan gelar Sarjana Muda. Kata yang mengalami penyempitan adalah…
a. Kakak
b. Sarjana
c. Semester
d. Kakak saya
e. Depan
3. Kata di bawah ini yang tidak mengalami penyempitan kata adalah…
a. Berlayar
b. Saudara
c. Bapak
d. Meja
e. Ibu
KATA ULANG
Bentuk ulang dalam kajian bahasa termasuk bidang morfologi, yakni ilmu bahasa yang mempelajari pola pembentukkan kata dan jenis-jenis kata. Ini artinya bentuk ulang termasuk bidang gramatikal.
Bentuk ulang (kata ulang) tidak terlepas dari konsep morfem (unsur pembentuk kata) dan kata. Karena itu, bila kita berbicara tentang kata ulang, kita harus mengetahui bentuk dasarnya, yaitu unsur yang menjadi dasar pembentukkan kata ulang. Misalnya, bentuk ulang ; berlari-larian dibentuk dari bentuk dasar berlarian, rumah-rumahan dari bentuk dasar rumah. Artinya, sebuah bentuk disebut kata ulang harus memiliki bentuk dasar.
Haloo rekan sobat semuanya yang mmbutuhkan MICROSOFT OFFICE 2010 untuk siswa dan buat komputer rumah bisa dilihat di link di bwah ini..
• Macam bentuk kata ulang
a. Kata ulang dwilingga : kata ulang murni atau utuh
Contoh : rumah-rumah, peraturan-peraturan
b. Kata ulang dwilingga salin-suara : kata ulang murni berubah bunyi
Contoh : sayur-mayur, gerak-gerik
c. Kata ulang dwipurwa : menggunakan pelemahan vokal
Contoh : luhur→luluhur→leluhur, laki→lalaki→lelaki
d. Kata ulang berimbuhan : bentuk dasar mendapat imbuhan
Contoh : bermain-main, tali-temali
e. Kata ulang semu : kata yang sepintas seperti kata ulang
Contoh : kura-kura, anai-anai, gado-gado
Soal.
1. Yang merupakan kata ulang semu adalah....
A. Buku-buku itu tertata rapih di dalam lemari
B. Anak kecil itu terjatuh ketika ia sedang mengejar kupu-kupu
C. Anak pramuka sedang berlatih baris-berbaris di lapangan upacara
D. Sepanjang hari anak itu hanya bolak-balik di jalan itu saja
E. Lelaki yang berbaju hitam itu adalah murid terfavorit di SMAN 1 Ciamis
2. Buah-buahan yang dibeli Fadhil di Pasar Baru masih tampak segar. Buah-buahan dalam kalimat tersebut tergolong kata ulang.....
A. Berubah bunyi
B. Sebagian
C. Murni
D. Imbuhan
E. Semu
3. Di bawah ini yang termasuk kata ulang dwilingga salin-suara adalah......
A. kehijau-hijauan
B. tegap-begap
C. memukul-mukul
D. bermain-main
E. bangun-bangunan
KATA PENGHUBUNG
Ada 2 jenis kata penghubung, yaitu :
1. Kata Penghubung Intra Kalimat ( Antar Klausa)
Adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak.
Dalam intra kalimat (antar klausa) juga ada 2 jenis kata penghubung atau konjugasi, yaitu :
a) Konjugasi Koordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya : dan, atau, tetapi, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, melainkan, padahal.
Contoh :
a. Paman memberi uang kepada Ani dan Ari.
b. Pandu anak yang pintar, tetapi kurang teliti dalam bekerja.
c. Kami datang ke Rumah Riyan, lalu menanyakan keadaan Riyan pada ibunya.
b) Konjugasi Subordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya, diantaranya : ketika, sejak, kalau, jika, supaya, biar, seperti, sehingga, setelah, andai, bagai, ibarat, karena.
Contoh :
a. Rendy bangun terlambat sehingga ia terlambat sampai sekolah.
b. Dia berdeklamasi seperti seorang penyair kendang.
c. Ayah pergi ke Kantor walaupun badannya kurang sehat.
2. Kata Penghubung Antar Kalimat
Adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Dalam penggunaanya, kata penghubung antar kalimat menyatakan makna yang berbeda-beda, daintaranya : oleh karena itu, sebelim itu, namun, akan tetapi, kecuali itu, dengan demikian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya.
Contoh :
a. Anton sering makan terlambat, oleh karena itu, dia menderita sakit lambung.
b. Anak kecil itu tidak menghiraukan teriakan ibunya. Sebaliknya, dia malah asyik bermain.
c. Mereka makan di restoran. Sebelum itu, mereka nonto di bioskop.
Latihan !
1. Saya pasti memaafkannya........dia mau mengakui kesalahannya.
A. Bahwa
B. Sebelum
C. Setelah
D. Dengan
E. Seandainya
2. Terminal dan stasiun adalah dua kata asing yang sudah tidak asing lagi dalam bahasa indonesia. Secara sederhana, terminal adalah kawasan tempat bermulanya atu berakhirnya suatu perjalanan. Itulah pengertian umum yang diketahui masyarakat umum......... makna terminal sesungguhnya adalah tempat berhenti untuk melakukan perhitungan atau perenungan pada apa yang sudah dilakukan.
Konjugasi yang tepat untuk melengkapi kalimat diatas adalah........
A. Dengan demikian
B. Tetapi
C. Namun
D. Oleh karena itu
E. Sebaliknya
3. Secara pribadi saya bersyukur karena pertelevisian di Indonesia berkembang pesat............ada beberapa catatan yang disimak,..............pertelevisian masih didominasi paket hiburan. .........pertelevisian kita masih banyak menayangkan paket acara luar negeri.
Agar memiliki kepaduan hubungan antar kalimat dalam paragraf tersebut dapat dipadukan dengan penanda hubung............
A. namun, diantaram selain itu
B. karena itu, misalnya, selain itu
C. namun, misalnya, selain itu
D. namun, pertama, kedua
E. walaupun demikian, diantaranya, juga.
JENIS KARANGAN
JENIS KARANGAN:
1. Deskripsi
2. Narasi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi
1. DESKRIPSI:
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna.
Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:
1. Keindahan Bukit Kintamani
2. Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional
3. Keadaan ruang praktik
4. Keadaan daerah yang dilanda bencana
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan
3. Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan
4. Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan
5. Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
2. NARASI:
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita.
Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu
diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks,
secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada
yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha
menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan
di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
Langkah menyusun narasi (fiksi)
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
3. EKSPOSISI:
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5
sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm
Langkah menyusun eksposisi:
1. Menentukan topik/ tema
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
4. ARGUMENTASI:
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:
1. Disiplin kunci sukses berwirausaha
2. Teknologi komunikasi harus segera dikuasai Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial
Langkah menyusun argumentasi:
1. Menentukan topik/ tema
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
5. PERSUASI:
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Contoh persuasi:
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:
1. Katakan tidak pada NARKOBA
2. Hemat energi demi generasi mendatang
3. Hutan sahabat kita
4. Hidup sehat tanpa rokok
5. Membaca memperluas cakrawala
Langkah menyusun persuasi:
1. Menentukan topik/ tema
2. Merumuskan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4. Menyusun kerangka karangan
5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi
Ciri Ciri Gurindam
Isi gurindam bisanya berupa nasihat. Kalimat dalam gurindam (baris pertama dan kedua) umumnya menunjukan hubungan persyaratan dan konsekuensi.
Wednesday, 21 April 2010
watermark dengan Brush Buatan Sendiri
Membuat Signature / watermark dengan Brush Buatan Sendiri
Inti dari judul di atas sih sebenernya belajar Membuat brush sendiri.. tapi nanti saya aplikasikan jadi signature atau watermark untuk photo/foto hasil editan kita biar gak dibajak ma orang laen.
Cara membuat brush itu mudah kok sebenernya..
yuk ah mulai.. jangan bengong gitu atuh.. ayam betina tetangga saya bengong mulu, beranak lho.. hehehe..
Oia.. btw.. saya pake Adobe CS3 yaa.. takutnya masih ada yang nanya lagi.. ( GR :: hammer:: )
Buat dokumen baru :
Buat kotak menggunakan rectangle marquee tool.
Buat layer baru Klik layer > new> layer
Klik Edit > Stroke
buat tulisan di dalam kotak dengan Type Tool untuk Identitas .. saya pake tulisan ILMUPHOTOSHOP… karena web saya adalah ilmuphotoshop.. boleh juga diganti dengan ilmupelet, ilmusantet dll.. terserah aja deh pokoknya .. hehehe
kalo udah .. gabungkan kedua layer ( tulisan + kotak ) dengan menekan CTRL + E
sebenernya ini udah cukup buat signature atau watermark… dan bisa langsung meloncat ke langkah Edit > define brush preset
cuman saya mau nambahin biar watermark nya tambah cihuy..
buat layer baru lagi.. klik Layer > New > layer
di layer baru, Klik filter > Render > Cloud
Klik Filter > render > Fibers
Sekarang pindah ke Channels palette .. letaknya di sebelah layer palette biasanya.. tapi kalo gak ada tinggal klik Windows>channels
CTRL + Klik Green Channel .. nanti akan ada bagian yang terseleksi.. nah ini nanti fungsinya buat membuat gak karuan huruf yang tadi dibuat..
Klik Layer Palette lagi . matiin layer 2 atau layer yang udah dikasih efek fiber , pilih layer 1 ( layer huruf + kotak ) .. lalu tekan delete.
nih hasilnya
kalo udah selesei.. sekarang kita Convert jadi Brush
Klik layer 1 .. Klik Edit > Define Brush Preset..
Beri nama brush nya .. kasian kalo gak dikasih nama.. :D
Brush udah siap dipake.. gimana cara pake nya??
gak lucu banget bisa bikin brush tapi gak bisa make nya.. hehehe
gini.. gini..
Buka foto hasil editan sendiri atau foto apa aja..
Klik brush tool
klik kanan di layar atau di foto gpp.
Pilih brush yang paling bawah..( untuk mengenali itu brush yang tadi dbuat apa bukan tinggal sorot aja, tapi jangan di klik nanti keliatan nama brush yang tadi dibuat).. oia.. besarnya juga bisa dirubah-rubah tergantung keperluan.. ubah master diameternya..
setting warna kesukaan sebagai identitas nya.. misal saya pake warna merah..
Buat layer baru untuk menempelkan signature atau watermark
lalu klik 1 di layer baru tadi.. nah.. puter-puter deh kalo pengen miring dikit.. kalo kurang gede, silahkan resize sendiri..
Hasilnya :
Selamat mencoba yah.. saya mau mencoba selamat dulu.. enak kayaknya nih biskuit.. :D
::ps : ayam beranak itu boong .. yang bener ayam itu bertelur.. hehe
Artikel Membuat Signature / watermark dengan Brush Buatan Sendiri ini dipersembahkan oleh Tutorial Photoshop Gratis. Kunjungi Wallpaper, Font, Desktop Theme Gratis Pokoknya Serba Gratis. Baca Juga Cara Membuat Foto manjadi Vektor,
Membuat Efek Foto didalam foto
Tutorial Photoshop : Membuat Efek Foto didalam foto :o
Saya nemu gambar ini pertama-tama di facebook temen.. ternyata bagus juga.. mungkin ada yang mau tau cara buat nya..
Oia.. Selamat berpuasa ya..buat yang ngejalanin .. saya nulis ini pun sambil puasa kok .. Insya Alloh.. Gak ada alesan males-malesan karena lagi puasa .. tetep kita harus semangat ngejalanin hidup dan stop dreaming start action.
Yuk mulai aje..
Pertamax buka foto yang mau diedit :
Duplikat layer background dengan menekan CTRL + J. buat layer baru dan simpan diantara layer background dan layer1 ( layer foto duplikat )
Klik Create a new group untuk membuat group layer : supaya gak belibet dan gak cape karena kita akan buat banyak layer nantinya..
Drag layer 1 (foto duplikat ) ke group 1.
Buat 2 layer baru di group 1 .. tempatkan di bawah layer 1 dua-dua nya yah..
Beri Clipping Mask di layer 1 .. caranya.. tekan tombol ALT lalu arahkan mouse diantara layer 1 (foto) dan layer 4. Lalu klik.. nanti keluar semacam tanda panah kebawah.
Buat Kotak dengan rectangle mdi layer 4 dan warnai dengan warna Hitam.. lalu buat kotak lebih besar dari kotak pertama, warnai dengan warna putih
Klik kanan layer 3 atau layer kotak warna putih , klik blending option atau klik 2 kali layer 3 atau layer kotak warna putih. Setting seperti dibawah.. ini untuk membuat bayangannya.
Duplikat group 1 .. klik kanan group1 > Duplicate Group
Klik layer kotak pertama .. Sambil tekan tomlol SHIFT atau CTRL klik layer kotak yang satu lagi.. sehingga kedua layer kotak terseleksi..
Klik Move tool untuk menggeser kotak tadi.. atau gunakan panah di keyboard. Putar dan resize bisa juga kok.. di coba-coba aja ya.. Tempatkan sesuai selera anda.. kalo udah teken Enter.
Kalo udah beres .. Klik kanan lagi group 2 > duplicate Group
kasih nama jadi group 3. lalu geser kedua layer kotak yang ada di dalem group ke tempat yang diinginkan..
Sama seperti langkah sebelumnya : Klik layer kotak pertama tekan SHIFT atau CTRL klik layer kotak yang kedua.. lalu geser dengan panah keyboard atau putar dan besar kecilkan sesuai selera.
Saya dapet 20 Group layer .. liat aja
hasilnya :
Ganti Background nya dengan warna Kuning hasilnya :
Selamat Mencoba.. Puasa jangan Tidur terus.. tetep belajar, tetep kerja, tetep melakukan aktivitas seperti biasa… Stop dreaming start action !
Artikel Tutorial Photoshop : Membuat Efek Foto didalam foto :o ini dipersembahkan oleh Tutorial Photoshop Gratis. Kunjungi Wallpaper, Font, Desktop Theme Gratis Pokoknya Serba Gratis. Baca Juga Cara Membuat Foto manjadi Vektor,
Tutorial Photoshop : Auto Blend Keren
Tutorial Photoshop : Auto Blend Keren (CS3)
Kali ini saya akan kasih tutorial tentang bagaimana cara nya menggabungkan banyak foto dengan tanpa keliatan list pinggirnya atau bahasa design nya nge-Blend atau nge-blur pinggirnya.cara manual sebenernya bisa. Tapi untuk yang sudah pake adobe Photoshop CS3, bikin bgituan gampang banget. Toolnya udah disediain yaitu Auto Blend Layer.
Seperti biasa buka file baru ukuran brapa aja… kalo buat wallpaper di desktop kamu buat file baru dengan ukuran 1024 x 768 px. Saya kasih contoh pake ukuran kecil aja yaa.
Udah gitu… cari file-file gambar yang mau digabungin.. 7 atau 8 gambar aja. Buka semuanya di photoshop.
Terus Tarik gambar-gambar tadi ke file yang baru dibuat. (Drag & Drop) terus atur sedemikian rupa…
Kalo dah selesai ngaturnya… skarang le Layer Palette. blok semua layer gambar kecuali layer background. terus Klik Edit > AutoBlend-Layer.
Hasil akhirnya begono nih.. hehehe..
Keren kan bos… tapi sayang nya cuman ada di adobe photoshop CS3
Artikel Tutorial Photoshop : Auto Blend Keren (CS3) ini dipersembahkan oleh Tutorial Photoshop Gratis. Kunjungi Wallpaper, Font, Desktop Theme Gratis Pokoknya Serba Gratis. Baca Juga Cara Membuat Foto manjadi Vektor,