Wednesday, 9 June 2010

Fakta

Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indera manusia. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data.


Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya.

Dalam istilah keilmuan, fakta adalah suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.

Diluar lingkup keilmuan fakta sering pula dihubungkan dengan:

1. Suatu hasil pengamatan jujur yang diakui oleh pengamat yang diakui secara luas.
2. Galat biasa terjadi pada proses interpretasi makna dari suatu observasi.
3. Kekuasaan kadang digunakan untuk memaksakan interpretasi politis yang benar dari suatu pengamatan.
4. Suatu kebiasaan yang diamati secara berulang; satu pengamatan terhadap fenomena apapun tidak menjadikan itu sebagai suatu fakta. Hasil pengamatan yang berulang biasanya dibutuhkan dengan menggunakan prosedur atau definisi cara kerja suatu fenomena.
5. Sesuatu yang dianggap aktual sebagai lawan dari dibuat
6. Sesuatu yang nyata, yang digunakan sebagai bahan interpretasi lanjutan
7. Informasi mengenai subyek tertentu
8. Sesuatu yang dipercaya sebagai penyebab atau makna

Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian, pandangan, perspektif dan tanggapan mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desas-desus tentang sesuatu hal. Opini belum teruji kebenarannya seperti halnya fakta. Opini hanyalah suatu pandangan yang belum tentu benar kenyataannya. Contoh kalimat pendapat :
a. Sebaiknya Anda menunggu sampai acara ini selesai.
b. Mungkin akan lebih baik jika ruangan ini diperbaiki kembali.
c. Sebaiknya perusahaan itu dikelola oleh para karyawan yang ada di sana.

Mengidentifikasi Kalimat Fakta dan Opini dalam Laporan

Laporan yang baik harus disampaikan secara akurat, lugas, dan jujur. Informasi yang disampaikan harus objektif dan transparan. tidak ada sesuatu yang dimanipulasi atau direkayasa. Semua hal vang dilaporkan adalah sesuatu yang benar-benar ada dan benar-benar teriadi. Pelapor tidak diperkenankan untuk menambah, membesar-besarkan, atau rnelebih-lebihkan informasi, sebaliknya juga tidak boleh mengurangi atau menyembunvikan informasi yang seharusnya disampaikan. Dengan kata lain, apa yang disampaikan semata-mata hanya berupa fakta.

Prinsip tersebut juga berlaku bagi jurnalis atau wartawan saat melaporkan hasil liputannya. Namun, karena ada alasan tertentu, Iaporan kadang tidak dibuat sebagaimana mestinya. Dalam pemberitaan di surat kabar, sering kali kita temukan opini penulis. Wartarwan kadang tidak bisa menjaga jarak dan terseret pada objek pemberitaan. Ada wartawan yang terlalu berpihak pada kepentingan pembaca sehingga disadari atau tidak, kata-kata yang ditulis bukan lagi fakta. Tidak jarang. dalam suatu pemberitaan kita menemukan ulasan, penafsiran,penilaian, atau ungkapan perasaan penulis sehingga informasi yang disampaikan rnenjadi tidak jelaskebenarannya. Berkaitan dengan opini dalam suatu pemberitaan, harus dibedakan dengan jelas dan tegas antara opini wartawan dan opini narasumber. Narasumber adalah orang vang dimintai komentar atau keterangannya oleh wartawan berkaitan suatu kejadian/peristiwa.

Perhatikan kutipan berita berikut,

“Kinerja jajaran Sekretariat jenderal (Setjen) DPR dikeluhkan kalangan anggotaDPR. Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR,”

“Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) Setjen DPR sangat rendah.”

Kalimat yang ditulis oleh wartawan dalam berita tersebut semuanva

adalah fakta.

- Adalah suatu fakta bahwa kinerja jajaran Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR dikeluhkan kalangan anggota DPR.

- Adalah fakta bahwa Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR Lukman Hakim Saifuddln, menyatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) Setjen DPR sangat rendah.

Pernyataan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Setjen DPR sangat rendah merupakan sebuah opini, tetapi ini merupakan opini narasumber,yaitu Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR Lukman Hakim Saifuddin dan bukan opini penulis berita.Fakta dan Opini

Membedakan Fakta dan Opini

Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan peristiwa yang benar-benar terjadi dan bersifat objektif. Fakta memiliki ciri, ditandai oleh hadirnya data berupa angka. Ini berbeda dengan pendapat yang kemungkinan kebenarannya sangat relatif karena dipengaruhi unsur pribadi yang bersifat subjektif. Pendapat memiliki ciri fisik yang biasanya ditandai kata sangat, semakin, dapat, mungkin, bisa jadi, tidak mungkin, sebaiknya dan lain-lain yang menunjuk kepada subjektifitas seseorang.

No comments: