Friday, 25 June 2010

INSTAL ULANG WINDOWS XP MENGGUNAKAN FLASDISK / USB

Install ulang windows xp vista 7, instal ulang pake usb flasdik, instal ulang menggunakan flasdisk, cara instal ulang flasdisk/usb windows, windows instal menggunakan flasdisk, tahap instal ulang. cara instal ulang windows xp
Cara ini di gunakan untuk install ulang pada laptop yang tidak memiliki CD/DVD seperti Axio Pico.

Sebelum kamu menginstall Windows XP menggunakan flasdisk/USB, kamu harus punya cd windows xp nya terlebih dahulu untuk di pindah ke dalam flsadisk. Memindahkan Windowsnya XP ke flasdisk bukan dengan copy paste tetapi menggunakan USB_PREP8 yang telah saya sediakan di bawah ini. Sebelum memindahkan windows XP sebaiknya flasdisk tersebut di format terlebih dahulu menggunakan PeToUSB yang sudah saya siapkan.

silahkan di download di bawah ini :



Setelah anda download file di atas extrak file tersebut. kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini:

klik 2x File PeToUSB untuk memformat USB (ingat Flasdisk sudah terpasang)

lalu klik tombol star kemudian tekan yes



Setelah Format selesai tutup PeToUSB

Selanjutnya memasukkan Installan Windows XP ke dalam flasdisk
klik 2x usb_prep8.cmd yang ada pada folder usb_prep8

maka akan muncul seperti ini (CD Windows XP Sudah anda masukkan)


Tekan tombol keyboard apa saja untuk melanjutkan


Tekan 1 untuk memilih drive dimana file instalasi windows berada, ( Change XP Setup Source Path, currently )

Sebuah window akan muncul dan pilih dimana drive yang berisi CD Setup Windows XP anda. Klik [OK].misalnya di F , klik di situ,ok

Kemudian pilih menu nomor 3) Change Target USB-Drive Letter, currently
Ketik huruf drive yang berisi USB Flash Disk anda. Misalnya di drive H :


Setelah selesai pilih menu nomor 4 Make New TempImage with XP LocalSource and Copy to USB-Drive


Tekan Y untuk memulai pemformatan


Tekan tombol keyboard apa saja untuk melanjutkan


Tekan yes untuk menyalin file temporary ke usb


tekan Yes lagi


Tekan Yes lagi

setelah itu tekan tombol apa saja untuk mengakhiri proses
Setelah selesai Flasdisk bisa di gunakan untuk melakukan install ulang

Sebelum anda mulai melakukan instalasi pastikan bahwa urutan booting anda sudah diatur supaya first bootnya dari USB Flash Disk.
masuk aja ke menu BIOS. Caranya,hidupkan komputer/laptop anda, tekan delete atau F2 pada keyboard

Setelah itu masuk ke setting booting pada Bios
Ganti first boot (booting pertama) USB Hard Drive/Flash Drive klo menggunakan Cd first boot nya adalah CDROM( bisa di lihat DISINI install ulang menggunakan CD)

Klik Save and Exit, komputer akan restart.

Jika semua berjalan lancar, pada saat menyala kembali komputer akan melakukan boot dari USB Flash Drive anda dan akan muncul menu pilihan

Pilih menu [TXT Mode Setup Windows XP, Never Unplug USB Drive Until After Logon].
PENTING: Jangan mencabut USB Flash Drive sampai instalasi Windows XP sudah selesai seluruhnya.

Setup Windows XP akan dimulai. Kerjakan seperti jika anda menggunakan CD

Setelah setup selesai menyalin file-file ke dalam harddisk anda, setup akan melakukan restart komputer.

PENTING: Pilih menu [GUI Mode Setup Windows XP, Continue Setup + Start XP].
Setup Windows akan melanjutkan setup dengan menggunakan tampilan GUI (Graphical User Interface) sambil tetap menyalin dari USB Flash Drive.

Lanjutkan instalasi seperti biasanya .

Jika sudah selesai anda dapat mencabut USB Flash Drive. USB/Flasdisk anda tersebut dapat digunakan untuk melakukan repair Windows XP anda apabila terjadi masalah atau gangguan pada windows XP anda.

Lagu Sunda Barakatak

Download lagu pop sunda grup baraktak di bawah ini:

The Girl with the Dragon Tattoo

1. barakatak-cikopi jeung bala-bala (klik disini)
2. barakatak-buka bukaan (klik disni)
3. barakatak-teu nafsu (klik disni)
4. barakatak-maju 3x (klik disni)
5. barakatak-sisindrian (klik disini)
6. barakatak-jurig (klik disini)
7. barakatak-buta hejo (klik disini)
8. barakatak-santri ngimpen jorok (klik disini)

semoga dapat dinikmati oleh sobat rekan semua!

Wednesday, 9 June 2010

Fakta

Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indera manusia. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data.


Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya.

Dalam istilah keilmuan, fakta adalah suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.

Diluar lingkup keilmuan fakta sering pula dihubungkan dengan:

1. Suatu hasil pengamatan jujur yang diakui oleh pengamat yang diakui secara luas.
2. Galat biasa terjadi pada proses interpretasi makna dari suatu observasi.
3. Kekuasaan kadang digunakan untuk memaksakan interpretasi politis yang benar dari suatu pengamatan.
4. Suatu kebiasaan yang diamati secara berulang; satu pengamatan terhadap fenomena apapun tidak menjadikan itu sebagai suatu fakta. Hasil pengamatan yang berulang biasanya dibutuhkan dengan menggunakan prosedur atau definisi cara kerja suatu fenomena.
5. Sesuatu yang dianggap aktual sebagai lawan dari dibuat
6. Sesuatu yang nyata, yang digunakan sebagai bahan interpretasi lanjutan
7. Informasi mengenai subyek tertentu
8. Sesuatu yang dipercaya sebagai penyebab atau makna

Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian, pandangan, perspektif dan tanggapan mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desas-desus tentang sesuatu hal. Opini belum teruji kebenarannya seperti halnya fakta. Opini hanyalah suatu pandangan yang belum tentu benar kenyataannya. Contoh kalimat pendapat :
a. Sebaiknya Anda menunggu sampai acara ini selesai.
b. Mungkin akan lebih baik jika ruangan ini diperbaiki kembali.
c. Sebaiknya perusahaan itu dikelola oleh para karyawan yang ada di sana.

Mengidentifikasi Kalimat Fakta dan Opini dalam Laporan

Laporan yang baik harus disampaikan secara akurat, lugas, dan jujur. Informasi yang disampaikan harus objektif dan transparan. tidak ada sesuatu yang dimanipulasi atau direkayasa. Semua hal vang dilaporkan adalah sesuatu yang benar-benar ada dan benar-benar teriadi. Pelapor tidak diperkenankan untuk menambah, membesar-besarkan, atau rnelebih-lebihkan informasi, sebaliknya juga tidak boleh mengurangi atau menyembunvikan informasi yang seharusnya disampaikan. Dengan kata lain, apa yang disampaikan semata-mata hanya berupa fakta.

Prinsip tersebut juga berlaku bagi jurnalis atau wartawan saat melaporkan hasil liputannya. Namun, karena ada alasan tertentu, Iaporan kadang tidak dibuat sebagaimana mestinya. Dalam pemberitaan di surat kabar, sering kali kita temukan opini penulis. Wartarwan kadang tidak bisa menjaga jarak dan terseret pada objek pemberitaan. Ada wartawan yang terlalu berpihak pada kepentingan pembaca sehingga disadari atau tidak, kata-kata yang ditulis bukan lagi fakta. Tidak jarang. dalam suatu pemberitaan kita menemukan ulasan, penafsiran,penilaian, atau ungkapan perasaan penulis sehingga informasi yang disampaikan rnenjadi tidak jelaskebenarannya. Berkaitan dengan opini dalam suatu pemberitaan, harus dibedakan dengan jelas dan tegas antara opini wartawan dan opini narasumber. Narasumber adalah orang vang dimintai komentar atau keterangannya oleh wartawan berkaitan suatu kejadian/peristiwa.

Perhatikan kutipan berita berikut,

“Kinerja jajaran Sekretariat jenderal (Setjen) DPR dikeluhkan kalangan anggotaDPR. Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR,”

“Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) Setjen DPR sangat rendah.”

Kalimat yang ditulis oleh wartawan dalam berita tersebut semuanva

adalah fakta.

- Adalah suatu fakta bahwa kinerja jajaran Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR dikeluhkan kalangan anggota DPR.

- Adalah fakta bahwa Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR Lukman Hakim Saifuddln, menyatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) Setjen DPR sangat rendah.

Pernyataan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Setjen DPR sangat rendah merupakan sebuah opini, tetapi ini merupakan opini narasumber,yaitu Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR Lukman Hakim Saifuddin dan bukan opini penulis berita.Fakta dan Opini

Membedakan Fakta dan Opini

Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan peristiwa yang benar-benar terjadi dan bersifat objektif. Fakta memiliki ciri, ditandai oleh hadirnya data berupa angka. Ini berbeda dengan pendapat yang kemungkinan kebenarannya sangat relatif karena dipengaruhi unsur pribadi yang bersifat subjektif. Pendapat memiliki ciri fisik yang biasanya ditandai kata sangat, semakin, dapat, mungkin, bisa jadi, tidak mungkin, sebaiknya dan lain-lain yang menunjuk kepada subjektifitas seseorang.

Monday, 7 June 2010

Download Makalah PKN

download contoh makalah tentang pendidikan kewarganegaraan cuma di sini,....

Canon EF-S 55-250mm f/4.0-5.6 IS Telephoto Zoom Lens for Canon Digital SLR Cameras

1. download makalah Pkn tentang SISTEM POLITIK DI INDONESIA (klik disini)
2. download makalah Pkn tentang PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA (Klik Disini)
3. download makalah Pkn tentang KEMISKINAN YANG MELANDA NEGARA INDONESIA (klik Disini)
4. download makalah Pkn tentang FALSAFAH PANCASILA (Klik Disini)
5. download makalah Pkn tentang KEMISKINAN DI INDONESIA (Klik Disini)
6. download makalah Pkn tentang IDEOLOGI PANCASILA (KLIK dISINI)

dari Anak SMA NEGERI 1 CIAMIS
SELAMAT BEKERJA KERAS

Soal SPMB

Kingston 4 GB Class 4 SDHC Flash Memory Card SD4/4GBET
Sobat siswa siswi semua kami mempunyai soal SPMB, ya lumayan untuk gambaran soal SPMB vagi sobat siswa siswi yang pengen masuk universitas lewat Jaur SPMB, biasa nya SPMB dilaksanakan hanya untuk beberapa Universitas Lo....
tapi bagi sobat yang mau soal SPMB silahkan download, disini.:
1. spmb_biologi_1982_2000 klik disini
2. spmb_mat_ipa_1982-2000 klik disini

dari Anak SMA NEGERI 1 CIAMIS
SEMOGA ADA MANFAAT NYA DAN SUKSES SELALU...SEMANGANT..

Soal SNMPTN

Teman semua bagi siswa dan Pengunjung blog saya,. kalian bisa download soal
SNMPTN.....

The Girl Who Kicked the Hornet's Nest

1. Soal SNMPTN Paket 1 klik disini
2. Soal SNMPTN paket 2 klik disini

dan ada juga ko jawabannya/ Kunci jawabaan bila perlu untuk mmelihat jawabaan apabila kurang pasti bisa nyontek sedikit ke kunci jawabann..

Kunci Jawaban Soal SNMPTN:
1. Kunci Soal SNMPTN Paket 1 klik disini
2. Kunci Soal SNMPTN Paket 2 klik disini

Dari Anak SMA NEGERI 1 CIAMIS

Soal Simak UI

Hai bagi siswa semua, yang pengen melanjutkan ke Universitas yang di inginkan kami punya soal lo, kalo yang mau download di sini, yaa::
Seventh Generation Chlorine Free Baby Diapers, Stage 4 (22-37 Lbs.), Case of 120 Diapers [Amazon Frustration-Free Packaging]

1. SIMAK_UI_952
2. SIMAK_UI_955

Sunday, 6 June 2010

Saturday, 5 June 2010

Kotak

download lagu lagu kotak cuma disini

1. Kotak-Pelan-Pelan Saja
2. Kotak-Masih Cinta
3. Kotak-Tinggalkan Saja
4. Kotak-Beraksi
5. Kotak-Kembali Untukmu
6. Kotak-Kotak Hati
7. Kotak-Masih Cinta
8. Kotak-Sendiri
9. Kotak-Kau Pilih Dia
10. Kotak-Rock Never Dies
11. Kotak-Tetap ada
12. Kotak-Terluka
13. Kotak-Bayangan Abadi

Cerpen

Cerpen adalah karya sastra yang memberikan kesan tunggal dan memusatkan pada satu tokoh dalam satu situasi. Dengan cerita yang tidak terlalu panjang. Membaca cerpen dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Cerpen dibangun berdasarkan unsur-unsur intrinsic dan ekstrinsik dalam karya sastra itu sendiri.

Adapun ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut:

a. Merupakan cerita singkat
b. Mengandung satu gagasan tunggal
c. Menyajikan kejadian yang menarik dan penting
d. Berakhir dengan penyelesaian konflik
e. Bersifat fiktif dan imajinatif

Fungsi cerpen antara lain:
a. Sebagai hiburan
b. Memberi pengetahuan tentang kehidupan
c. Sebagai bahan informasi
d. Sebagai pengayaan dan sumber saran-saran bagaimana sikap kita dalam menjalani kehidupan

Jenis cerita pendek terdiri dari empat macam, yakni:
a. Cerita Pendek Sastra
Cerpen sastra bersifat universal, dalam pemaparannay mengangkat persoalan mendasar dalam kehidupan. Ditulis secara apik dengan bahasa yang komunikatif, filosofis, dan banyak menggunakan makna konotatif serta mengangkat persoalan yang kompleks.
b. Cerita Pendek Pop
Seperti kita kenal sebagai cerpen populer. Ceritanya selalu ditutup dengan Happy Ending, banyak digemari orang, picisan, dan bahasa yang digunakan terlalu indah. Serta selalu menitikberatkan pada jalan cerita.
c. Cerita Pendek Terjemahan
Cerpen terjemahan ini, biasanya merupakan karya satra yang bonafit, best seller dan mendapatkan Nobel di bidang satra. Maka dari itu, isi dalam cerpen ini sudah diakui di kancah sastra Internasional.
d. Cerita Pendek Karya Sendiri
Cerita pendek ini, biasanya merupakan ungkapan hati sang penulis, lebih pada kebebasan berekspresi dan lahir dengan ciri khas penulisan yang berbeda tergantung orang yang membuat karya sastra itu sendiri.

UNSUR PUISI

Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik , bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut.
  • • Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
  • • Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
  • • Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
  • • Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
  • • Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.
  • Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik.
  • Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut :
  • • Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
  • • Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
  • • Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
  • • Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
  • Sedangkan struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut :
  • • Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
  • • Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
  • • Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
  • • Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
  • • Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
  • • Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

Contoh Puisi

Gerilya
W.S. Rendra (1955)

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan.

Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana.

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan.

Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya.

Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama.
Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel.

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan.

Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang-gantang
disiram atas tubuhnya.

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan.

Lewat gardu Belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya.
 
 
 

Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang imajinatif. Isinya mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan penulisnya. Ungkapan tersebut sangat padat dan berisi. Puisi memanfaatkan bahasa untuk mendukung kepadatan itu. Dalam puisi, kepekatan hubungan antarkata digunakan secara kreatif dan imajinatif.
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.

PUISI LAMA

Ciri-ciri puisi lama:
  • • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Yang termasuk puisi lama adalah:

  • • Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
  • • Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
  • • Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
  • • Seloka adalah pantun berkait.
  • • Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
  • • Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
  • • Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:

  • • Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
  • • Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
  • • Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
  • • Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
  • • Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
  • • Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
  • • Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.

Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Memilih Struktur Sebuah Esai

1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraph berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik

2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.

Langkah Membuat Esai
1. Memilih Topik
2. Tuliskan Minat Anda
3. Evaluasi Potensial Topik
4. Membuat Outline
5. Menuliskan Tesis
6. Esai
7. Menuliskan Kesimpulan
8. Memberikah Sentuhan Akhir.

Friday, 4 June 2010

Jawa Barat

Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini.

Sejarah

Temuan arkeologi tertua mengenai penghuni Jawa Barat ditemukan di Anyer dengan ditemukannya budaya logam perunggu dan besi dari sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.
Jawa Barat pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.

Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara akibat serangan kerajaan Sriwijaya berdasarkan prasasti Kota Kapur (Tahun 686), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Ciserayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).

Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi ancaman kepada Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cirebon lepas dari Kerajaan Sunda atas bantuan Kesultanan Demak. Pelabuhan Cirebon kemudian menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian menjadi Kesultanan Banten. Untuk menghadapi ancaman Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak, Sri baduga Maharaja, raja Sunda saat itu meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan bangsa Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang dikenal dengan Luso-Sundanese Treaty, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut Padrao di tepi sungai Ciliwung di sekitar daerah Tugu.

Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan, menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.

Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.

Geografi

Kawah gunung Tangkuban Parahu di Bandung

Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.
Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.

Penduduk

Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur menggunakan Bahasa Sunda. Di beberapa kota di pesisir utara, dituturkan bahasa Jawa dialek Cirebon, yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Bekasi, sebagian Depok, dan Kabupaten Bogor bagian utara dituturkan bahasa Indonesia dialek Betawi.
Pendidikan

Perguruan Tinggi Negeri
• Universitas Indonesia (UI), Kota Depok.
• Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung.
• Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung), Bandung
• Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan lokasi kampus di,Bandung dan Sumedang.
• Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), d/h IKIP Bandung, Bandung.
• Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.
• Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS Bandung), Bandung.
• Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung (STSI Bandung), d/h ASTI Bandung, Bandung.
• Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), d/h Politeknik ITB Bandung,Bandung.
• Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN), d/h Politeknik Mekanik Swis-ITB Bandung, Bandung.
• Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
• Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon

Perguruan Tinggi Swasta
• Institut Teknologi Nasional (Itenas), di Bandung
• Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), di Tasikmalaya
• Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), di Bandung
• Universitas Katolik Parahyangan (Unpar),di Bandung
• Universitas Kristen Maranatha ,di Bandung
• Universitas Islam Bandung (Unisba),di Bandung
• Universitas Pasundan (Unpas), di Bandung
• [[Universitas Islam Nusantara (UNINUS), di Bandung
• Universitas Siliwangi (unsil), di Tasikmalaya
• Universitas Galuh (unigal), di Ciamis
• Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), di Bogor
• Universitas Pakuan (Unpak), di Bogor
• Uiversitas Komputer Indonesia (Unikom), di Bandung]
• Universitas Winaya Mukti (Unwim), di Jatinangor Sumedang
• Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), di Jatinangor Sumedang
• Universitas Sebelas April (Unsap), di Sumedang

Pemerintahan
Jawa Barat terdiri atas 17 kabupaten dan 9 kota. Kota-kota hasil pemekaran sejak tahun 1996 adalah:
• Kota Bekasi, dimekarkan dari Kabupaten Bekasi pada tahun 1996
• Kota Depok, dimekarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999
• Kota Cimahi, dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2001
• Kota Tasikmalaya, dimekarkan dari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2001
• Kota Banjar, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2002
• Kabupaten Bandung Barat, dimekarkan dari Kabupaten Bandung tahun 2007

Kabupaten dan Kota
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Bandung
Soreang
2 Kabupaten Bandung Barat
Ngamprah
3 Kabupaten Bekasi
Cikarang
4 Kabupaten Bogor
Cibinong
5 Kabupaten Ciamis
Ciamis
6 Kabupaten Cianjur
Cianjur
7 Kabupaten Cirebon
Sumber
8 Kabupaten Garut
Garut
9 Kabupaten Indramayu
Indramayu
10 Kabupaten Karawang
Karawang
11 Kabupaten Kuningan
Kuningan
12 Kabupaten Majalengka
Majalengka
13 Kabupaten Purwakarta
Purwakarta
14 Kabupaten Subang
Subang
15 Kabupaten Sukabumi
Pelabuanratu
16 Kabupaten Sumedang
Sumedang
17 Kabupaten Tasikmalaya
Singaparna
18 Kota Bandung
Bandung
19 Kota Banjar
Banjar
20 Kota Bekasi
Bekasi
21 Kota Bogor
Bogor
22 Kota Cimahi
Cimahi
23 Kota Cirebon
Cirebon
24 Kota Depok
Depok
25 Kota Sukabumi
Cisaat
26 Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya


Pariwisata, Seni, dan Budaya
Pariwisata
Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi di daerah Jawa Barat:
• Pantai Pangandaran, Ciamis
• Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi
• Gunung Tangkuban Perahu
• Puncak, Bogor - Cianjur
• Ciater, Subang
• Linggajati, kuningan
• Kebun Raya Bogor
• Taman Safari Indonesia
• Taman Wisata Mekarsari
• Keraton Kasepuhan, Cirebon
• Keraton Kanoman Cirebon
• Situ Patenggang, Ciwidey
• Cipanas, Garut
• Pantai Ujung Genteng, Sukabumi
• Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung
• Waduk Jatiluhur, Purwakarta
• Waduk Cirata, Cianjur
• Taman Bunga Nusantara, Cianjur
• Kebun Raya Cibodas, Cianjur
• Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Cianjur
• Talaga Warna, Puncak, Bogor
• Curug Cibeureum, Cipanas, Cianjur
• Observatorium Bosscha, Bandung
• Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang
• Kampung Toga, Sumedang
• Curug Maja, Majalengka
• Kawah Putih, Ciwidey
Kesenian
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar kesenian daerah Jawa Barat
• Pencak silat
• jaipong
• gamelan
• wayang golek
• Kuda Renggong
• Sisingaan
• kuda lumping
• Angklung
• Tari Topeng
• Degung
• Calung
• Tayub
• Cianjuran
• Tari Ketuk Tilu
• Rampak Kendang
Makanan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar makanan khas Jawa Barat
• Batagor
• Cireng
• Comro
• Misro
• Tape singkong (Peuyeum)
• Oncom
• Ubi Cilembu
• Mochi
• Dodol Garut
• Opak
• Wajit
• Rengginang
• Jawa Barat


Lambang

• "Gemah Ripah Repeh Rapih"
(Bahasa Sunda: "Makmur Sentosa Sederhana Rapi")
Peta lokasi Jawa Barat Koordinat 8º 0' - 5º 40' LS
106º 0' - 109º 0' BT Dasar hukum Tanggal penting Ibu kota Bandung Gubernur H. Ahmad Heryawan Luas 34.816,96 km² [1] Penduduk 39.140.812 (2004) [1] Kepadatan 1.124,19 /km² (2004) Kabupaten 17 Kota 9 Kecamatan 558 Kelurahan/Desa 5.778 Suku Sunda (74%), Jawa (11%), Betawi (5%), Cirebon (5%)[2] Agama Islam (96,51%), Protestan (1,24%), Katolik (0,70%), Buddha (0,24%), Hindu (0,10%). Bahasa Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Betawi Zona waktu WIB

SEJARAH CIAMIS

Menurut sejarawan W.J Van der Meulen, Pusat Asli Daerah (kerajaan) Galuh, yaitu disekitar Kawali (Kabupaten Ciamis sekarang). Selanjutnya W.J Van der Meulen berpendapat bahwa kata "galuh", berasal dari kata "sakaloh" berarti "dari sungai asalnya", dan dalam lidah Banyumas menjadi "segaluh". Dalam Bahasa Sansekerta, kata "galu" menunjukkan sejenis permata, dan juga biasa dipergunakan untuk menyebut puteri raja (yang sedang memerintah) dan belum menikah. 

Sebagaimana riwayat kota-kabupaten lain di Jawa Barat, sumber-sumber yang menceritakan asal-usul suatu daerah pada umumnya tergolong historiografi tradisional yang mengandung unsur-unsur mitos, dongeng atau legenda disamping unsur yang bersifat historis. Naskah-naskah ini antara lain Carios Wiwitan Raja-raja di Pulo Jawa, Wawacan Sajarah Galuh, dan juga naskah Sejarah Galuh bareng Galunggung, Ciung Wanara, Carita Waruga Guru, Sajarah Bogor. Naskah-naskah ini umumnya ditulis pada abad ke-18 hingga abad ke-19. Adapula naskah-naskah yang sezaman atau lebih mendekati zaman Kerajaan Galuh. Naskah-naskah tersebut, diantaranya Sanghyang Siksakanda ÔNg Karesian, ditulis tahun 1518, ketika Kerajaan Sunda masih ada dan Carita Parahyangan, ditulis tahun 1580. 

Berdirinya Galuh sebagai kerajaan, menurut naskah-naskah kelompok pertama tidak terlepas dari tokoh Ratu Galuh sebagai Ratu Pertama. Dalam laporan yang ditulis Tim Peneliti Sejarah Galuh (1972), terdapat berbagai nama kerajaan sebagai berikut: Kerajaan Galuh Sindula (menurut sumber lain, Kerajaan Bojong Galuh) yang berlokasi di Lakbok dan beribukota Medang Gili (tahun 78 Masehi?); Kerajaan Galuh Rahyang berlokasi di Brebes dengan ibukota Medang Pangramesan; Galuh Kalangon berlokasi di Roban beribukota Medang Pangramesan; Galuh Lalean berlokasi di Cilacap beribukota di Medang Kamulan; Galuh Pataruman berlokasi di Banjarsari beribukota Banjar Pataruman; Galuh Kalingga berlokasi di Bojong beribukota Karangkamulyan; Galuh Tanduran berlokasi di Pananjung beribukota Bagolo; Galuh Kumara berlokasi di Tegal beribukota di Medangkamulyan; Galuh Pakuan beribukota di Kawali; Pajajaran berlokasi di Bogor beribukota Pakuan; Galuh Pataka berlokasi di Nanggalacah beribukota Pataka; Kabupaten Galuh Nagara Tengah berlokasi di Cineam beribukota Bojonglopang kemudian Gunungtanjung; Kabupaten Galuh Imbanagara berlokasi di Barunay (Pabuaran) beribukota di Imbanagara dan Kabupaten Galuh berlokasi di Cibatu beribukota di Ciamis (sejak tahun 1812).

Untuk penelitian secara historis, kapan Kerajaan Galuh didirikan, dapat dilacak dari sumber-sumber sezaman berupa prasasti. Ada prasasti yang memuat nama "Galuh", meskipun nama tanpa disertai penjelasan tentang lokasi dan waktunya. Dalam prasasti berangka tahun 910, Raja Balitung disebut sebagai "Rakai Galuh". Dalam Prasasti Siman berangka tahun 943, disebutkan bahwa "kadatwan rahyangta I mdang I bhumi mataram ingwatu galuh". Kemudian dalam sebuah Piagam Calcutta disebutkan bahwa para musuh penyerang Airlangga lari ke Galuh dan Barat, mereka dimusnahkan pada tahun 1031 Masehi. Dalam beberapa prasasti di Jawa Timur dan dalam Kitab Pararaton (diperkirakan ditulis pada abad ke-15), disebutkan sebuah tempat bernama "Hujung Galuh" yang terletak di tepi sungai Brantas. Nama Galuh sebagai ibukota disebut berkali-kali dalam naskah sebuah prasasti berangka tahun 732, ditemukan di halaman Percandian Gunung Wukir di Dukuh Canggal (dekat Muntilan sekarang). 

Pada bagian carita Parahyangan, disebutkan bahwa Prabu Maharaja berkedudukan di Kawali. Setelah menjadi raja selama tujuh tahun, pergi ke Jawa terjadilah perang di Majapahit. Dari sumber lain diketahui bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang baru naik tahta pada tahun 1350, meminta Puteri Prabu Maharaja untuk menjadi isterinya. Hanya saja, konon, Patih Gajah Mada menghendaki Puteri itu menjadi upeti. Raja Sunda tidak menerima sikap arogan Majapahit ini dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubat. Puteranya yang bernama Niskala Wastu Kancana waktu itu masih kecil. Oleh karena itu kerajaan dipegang Hyang Bunisora beberapa waktu sebelum akhirnya diserahkan kepada Niskala Wastu Kancana ketika sudah dewasa. Keterangan mengenai Niskala Wastu Kancana, dapat diperjelas dengan bukti berupa Prasasti Kawali dan Prasasti Batutulis serta Kebantenan.
Pada tahun 1595, Galuh jatuh ke tangan Senapati dari Mataram. Invasi Mataram ke Galuh semakin diperkuat pada masa Sultan Agung. Penguasa Galuh, Adipati Panaekan, diangkat menjadi Wedana Mataram dan cacah sebanyak 960 orang. Ketika Mataram merencanakan serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628, massa Mataram di Priangan bersilang pendapat. Rangga Gempol I dari Sumedang misalnya, menginginkan pertahanan diperkuat dahulu, sedangkan Dipati Ukur dari Tatar Ukur, menginginkan serangan segera dilakukan. Pertentangan terjadi juga di Galuh antara Adipati Panaekan dengan adik iparnya Dipati Kertabumi, Bupati di Bojonglopang, anak Prabu Dimuntur keturunan Geusan Ulun dari Sumedang. Dalam perselisihan tersebut Adipati Panaekan terbunuh tahun 1625. Ia kemudian diganti puteranya Mas Dipati Imbanagara yang berkedudukan di Garatengah (Cineam sekarang).

Pada masa Dipati Imbanagara, ibukota Kabupaten Galuh dipindahkan dari Garatengah (Cineam) ke Calingcing. Tetapi tidak lama kemudian dipindahkan ke Bendanagara (Panyingkiran). Pada Tahun 1693, Bupati Sutadinata diangkat VOC sebagai Bupati Galuh menggantikan Angganaya. Pada tahun 1706, ia digantikan pula oleh Kusumadinata I (1706-1727). 

Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada masa pemerintahan R.A.A. Kusumadiningrat menjadi Bupati Galuh, pemerintah kolonial sedang giat-giatnya melaksanakan tanam paksa. Rakyat yang ada di Wilayah Galuh, disamping dipaksa menanam kopi juga menanam nila. Untuk meringankan beban yang harus ditanggung rakyat, R.A.A. Kusumadiningrat yang dikenal sebagai "Kangjeng Perbu" oleh rakyatnya, membangun saluran air dan dam-dam untuk mengairi daerah pesawahan. Sejak Tahun 1853, Kangjeng Perbu tinggal di kediaman yang dinamai Keraton Selagangga. 

Antara tahun 1859-1877, dilakukan pembangunan gedung di ibu kota kabupaten. Disamping itu perhatiannya terhadap pendidikan pun sangat besar pula. Kangjeng Perbu memerintah hingga tahun 1886, dan jabatannya diwariskan kepada puteranya yaitu Raden Adipati Aria Kusumasubrata. 

Pada tahun 1915, Kabupaten Galuh dimasukkan ke Keresidenan Priangan, dan secara resmi namanya diganti menjadi Kabupaten Ciamis.