TENOKRAT MUSLIM INTERNASIONAL PERRTAMA INDONESIA
BJ HABBIE
Habibie adalah sosok fenomental. Ilmuan yang memiliki bebrapa hak paten mulai dari gerbong kereta api sampai pesawat terbang. Habibie di lahirkan di pare pare, sulawesai selatan pada tanggal 25 juni 1936. Bj habibie adalah anak ke empat dari delapan bersaudara dari pasangan saumi istri Ali Abdul Djalil Habibie dan R.A. Tuti Mariani Puspowardojo ini sejak kecil sudah menjukan sikap penuh perahatian terhadap dunia ilmu pengetahuan. Hal ini telihat dari keamauan nya untuk belajar keras yang kadang dilakukan di belakang pintu untuk menghindari ajakn temannya untuk bermain.
Meskipun sudah menunjukan sikap yang serius dalam belajar massa kecil Bj Habibie tetap bermain dengan denagn anak teman sebayannya. Walau sudah mengenyam pendidikan modern yang cukup, Habibie tidak tumbuh eklusif layaknya keluarga ningrat.membiarkan bemain apa saja seperti rekan sebayanya seperti berenang di sungai, bermain layang layang, menunggang kuda. Selain bersekkolah, sebagian kecilnya juga di pakai utunk mengaji dan belajar membaca Al-quran yang dijuluki kapten arab.
Pada tahun 1948, Habibie pindah dari pare pare ke makasar. Ayahnya di serahi tugas untuk memimpin jawatan pertanian wilayah ndonesia timur yang berkantor di makasar. Namun, ayahnya ta lama memegang jabatannya itu. Dua tahun Alwi Abdul Djalil habbie meninggal dunia pada tanggal 3 september 1950. Dengan usia yang belai dia di lepas oleh ibunya meninggalkan makasar dengan menumpang kapal sendirian.
Di bandung, ia tinggal di rumah teman sahabat ayahnya yang menjadi inspektur pertnian jawa barat. Di sini Habibie memilih untuk melanjutkan ke sekolah di HBS. Alasannya, karena di situ di ajarkan bahasa jerman dan bahasa perancis. Karena tindakan kekerasan, kemudian ke SMP V yang berada di jalan jawa. SMP hanya di selesaikan dengan belajar selama tiga bulan. Setelah itu masuk ia masuk ke SMA katholik. Habibie tinggal dan belajar sendirian selama lima tahun . Baru kemudian, ketika duduk di kelas dua sma ini, ibunya menyusul dan tinggal bersama di bandung. Rupanya dia ingin, agar anak-anaknya lebih dekat dengan serta dapat membiayai sekolah mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke pergurua tinggi.
Selama di SMA kecerdasan Habibie sudah mulai terlihat. Kemampua berfikir nya melebihi rata-rata dalam bidang ekstrata, misal dalam bidang matematika,membuat dirinya membuat murid yang menonjol. Kalau teman sekelasnya belum tentu dapat menyelesaikan soal trigonometri dan gonometri meski sudah di beri waktu dua jam, Habibie mampu menyelesaikan hanya dengan waktu lima menit. Ketika tema sekelasnya di beri waktu lima menit untuk menyelesaikan tiga soal matematika, kebanyakkan antara mereka paling beruntung selama beberapa waktu, baru dapat menyelesaikan satu soal saja.
Sedangkan Habibie mengerjakan tiga soal hanya cukup dengan waktu dua uluh menit saja. Karena kecemerangannya itu, di kalangan teman-temannya di jadika ketua kelas. Di kalnga teman-temannya kemudian diakui anak yang jenius. Ia menamtkan jenjang pendidikan ii dengan nilai yang baik.
Selepas itu, Habbie melanjutkan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Belum lagi setah kuliah, ia mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Ia mendaftar di perguruan tinggi teknik universitas Rheinisch Westfaelischese Technische Hochacule (RWTH) di Achean, Jerman. Ia mengambil jurusan kontruksi pesawat terbandan mendapat gelar Dipl. Ing lima tahun kemudian. Di sela waktu itu ia menikah dengan seorang calon dokter, Hasri Ainun, pada 12 mei 1962.
Pada tahun 1965, Habbie mempertahankan tesisnya dalam bidang yang sama dengan sertifikasi masalah mengenal kontruksi pesawat terbang. Sama denga peredikat sebelumnya. Habbie pun menyelesaikan kulaihnya dengan gemilang. Yakni mendapat nilai suma cum laude (sangat memuaskan).
DARI GERBONG KERETA API SAMPAI PESAWAT TERBANG
Bakat habibie yang luar bias ini segera dilihat oleh pemerintah jerman. Dengan nilai kelulusan pada tingkat sarjan tekniknya mencapai nilai 9.5, maka universitas teknik di achen memberikan kesempatan keja sebagai asisten peneliti. Tentu saja, Habibie menerima dengan senang hati. Apalagi pada waktu itu ia sangat butuh uang seiring meningkatnya kebutuhan rumah tangga akibat kelahiran anak pertamanya, Ilham Akbar.
Selain bekerja sebagai peneliti, Habibie juga mencari tambahan dengan melakukan kerja paruh waktu d pabrik kereta api. Di sinilah mulai menunjukan kepiawaiannya. Keitika itu perusahan membutuhkan sebuah gerbong kereta yang ringan dan mampu mengangkut dan membawa barang dalam ukuran besar. Perusahan mendapat pengadaan gerbong sampai 1000 buah.
Dalam merancang gerbong dengan jenis ini, Habibie kemudian menerapakan kontruksi yang lazim di gunakan dalam pembutan sayap pesawat terbang. Usaha yang dilakukan mendapatkan sukses. Setelah 1000 gerbong rancangan dibuat, ia kemudian mendapat perhatian khusus dari perusahan. Selain mendapat penghargan khusus, atas keberhasilan Habibie pun mendapat tawaran jabatan yang permanen. Tapi permintaan ini ditolaknya.
Kecemerlangan Habibie semakin terasa ketika mendapat gelar ‘Doctor Enggenering’nya. Aia mendapt gelar itu denga nilai 10,0. Bagi kalangan universitas di jerman. Habibie adalah orang keempat yang mendapat gelar dalam bidang kontruksi pesawat terbang setelah perang dunia II berakhir. Judul disertainya berjudul. Beitrage zur Temperatur beanspruchung der Orthotropen Kragscheibe. Segera setelah kontrak sebagai asisten peneliti di Universitas Aachen berakhir, ia bekerja di industry pesawat terbang jerman yang ada di hambrug.
Di tempat kerjanya yang baru ini, Habibie memberiakn kontribusi pada masalah stabilitasi dari kontruksi bagian belakang pesawat terbang jenis F-28 yang saat itu sedang di rancang. Selama enam bulan ia bergelut memecahkan masalah ini, dimana ia dapat mencapai hasil yang memuaskan. Atas keterlibatannya dalam proyek ituah membuat Habbie menjadi salah satu figure utama dalam industri pesawat terbang di jerman.
Setelah ia terlibat dalam pemecahan masalah yang terjadi pada bagian belakang pesawat HFB-320. Habibie mampu mencari jalan keluar setelah melakukan pengkaijian selama tujuh bulan. Sebagai hasil jerih payahnya, ia mendapatkan penghargaan dari pihak perusahan sebagai model manusia yang mampu bekerja di berbagai bidang dengan kemampuan tinggi.
Pada waktu yang bersamaan, habibie juga mendapat keppercayaan untuk membuat rancangan pesawat terbang. Salah satu diantaranya jenis DO-31. Pesawat ini adalah pesawat terbang pertama yang mampu turun naik secara vertical. Rancangan bangun pesawat ini ikerjakan bersama antara perusahan HFB dan Dornier. Pesawat itu kemudaian di beli NASA dan ditempatkan di museum.
Sebagai hasil kerja kerasnya melalui banyak penelitian itu, maka kini dunia ilmu pengetahuan bidan rancangan bagun pesawat terbang orang mengenal: teori Habibie, factor teori ini terjadi karena aia ampu berfikir hingga tingkat paling detail dan fokusnya yang palin tinggi ketika membidik kajian ilmu pengetahuan. Selam waktu itu, ia menghabiskan besar waktunya dalam laboratorium perusahaan yang sangat moderen. Berbagai formula hasil temuannya kemudian juga digunakan dalam berbagai bahn dasar laporan bagai lembaga penerbangan Aeropace. Selain itu, standar pokok mengenai rancangan bangun peaswat yang di buatnya juga di jadikan setandar oleh lembaga penerbangan Amerika serikat (NASA). Beberapa tahun ke depan formula kajiannya ini di pergunakan sebagai bahan kuliah di Fakultas Tehnik, Universitas Munich, Jerman.
Berbagai proyek produksi pesawat terbang seperti HFB 320, CO 160 Transall, Air bush 300, F 104 Star Fighter, juga melibatkan dirinya. Selain itu ia mendesain kapal selam dalam (deep sea), merancang satelit, rudal, dan ruang bersuhu dan bertekanan tinggi dari bagian reactor nuklir untuk Atom Center Julich.
Dalm bidang ini, tidak mengerankan pemerintah jerman menunjuknya sebagai wakilnya, misalnya dalam konfrensi internasional yang diadakan di Amerika Serikat. Dalam forum ilmiah ini, Habibie mendapat sebutan baru, sebagi Mr Crack karena kemampuannya menganalisa keretakan yang terjadi pada bagian badan pesawat terbang sampai tingkat hitungan atom dan persenjataan rudal.
Akibat dari kecemerlangan nya itu, pada tahu 1974 Habibe mendapat kesempatan untuk menduduki sebagi wakil presiden dan Direktur Teknologi dari perusahan pesawat terbang jerman, MMB. Posisi ini adalah jabatan paling tinggi yang pernah dicapai oleh orang laur jerman. Posisi ini ia pegang sampai ia diminta pulang ke Indonesia.
DENGAN TEKNOLOGI, MEMBUKA MATA BANGSA
Pada akhir tahun 1973, Direktur Pertamian Ibnu Sutowo berkunjung ke jerman untuk menemuinya. Habibe waktu itu di minta pulang untuk membantunya di Pertamina. Habibe tertarik. Ia pu menyatakan siap pulang segera ke tanah air.
Beberapa pecan setelah berada di Indonesia, Habibe di minta oleh Presiden Soeharto untuk menemuinya. Di ruang kerja presiden, keduanya berbincang cukup lama. Presiden saat itu meminta peran konkret dalam membangun Negara. Habibe menyanggupi. Apalagi pulang ke tanah air sudah menjadi obsesinya sejak lama. Bahkan, sewaktu terbaring sakit saat menyusun disertai-jeran ia pernah membuat puisi khusus yang di beri judul : sumpahku. Puisi ini berisi kerinduan dan sikapnya sebagai warga Negara indonesai yang tinggal jauh dai tanah airnya.
Sumpahku:
Terlentang!!!
Djatuh!!!Perih!Kesal!
Ibu pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perjalannan
Janji Pusaka dan sakti
Tanah sumpah darahu...
Dalam pertemuan dengan soeharto, ia dengan kerendahan hatinya ia meminta memperbolehkan mendirikan sebuah industry pesawat terbang. Presiden mengkabulkannya. Semabri tetap memegang jabatan di MMB, Habibie menjadi penasasihat Pertamina. Beberpa bulan kdepan ia memegang dua jabatan, sebagi Kepala Divisi Advanced Technology Pertamina dan Teknologi Pertamina. Dua jabatan pertamanya ini tanggung jawabnya angsung berada di tangan Presiden. Keinginannya untuk mendirikan industri pesawat terbang baru terlaksana dua tahun kemudian. Presiden Soeharto mempercayak untuk menjadi Direktur Utama Industri Pesawat Terbang Nurtanio ( IPTN). Setelah, itu hari-hari nya berlansung dengan padat. Bahkan, berulang kali ia dapat menganggur kalau ia tidur. Apalagi setelah ia menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek). Kesibukannya semakin menggila. Habibie bahkan kemudian merangkap lebih dari 16 jabatan.
Sebuah majah terbitan Amerika Serikat, pada tahun 1980-an menjulukinya “Lambang progresivitas Islam.” Alasannya karena ketaatannya menjalankan ibadah. Shalat tidak pernah di tinggalkan. Begitu pula dengan shalat Tahajud dan puasa sunah senin- kamis, semua dilakukan secara rutin. Pada tahun 1983, ia bersama seluruh anggota keluarganya melakukan umroh ke Mekkah. Sementara, ibadah Hajinya ia laksanakan setahun kemudian. Habibie datang kembali ke tanah suci Mekkah atas undangan pejabat Pemerintahn Arab Saudi, Pangeran Sultan bin Abdul Aziz. Pangeran terkesan dengan kemampuannya membangun industry pesawat terbang IPTN.
“Agama sangat pnting bagi saya sebagai orang rasional. Ketika saya Shalat saya lupakan semua apapun dan siapa pun. Saya hanya berfikir satu tertuju kepada Alloh Swt. Baru setelah Shalat, saya berdoa mengenai istri dan anak-anak, teman dan kawan-kawan sebangsa. Saya selalu melapalakn doa kemanapun saya pergi,” Kata Habibie. Selain itu, ia mengakui manfaat konkret shalat lima waktu sebagi sarana membuang dan menghidari perbuatan yang tidak berguna. Dengan ibadah, katanya, maka justru membuat dirinya termasuk juga hati dan otaknya merasa segar meskipun pekerjaannya sangat menumpuk.
Media massa dalam negeri menyebutnya tokoh yang karib disapa “Rudy” ini sebagai lambing Indonesia pada abad ke 21. Bahkan jauh sebelum itu, pada 26 april 1969, sebuah esei yang di tulis oleh wartawan senior, PK Ojong, memujininya setinggi langit. Tulisan itu diawali dengan sebuah surat pembaca yang datang kepadanya sepekan sebelumnya menulis cerita pertemuannya dengan Habibie. Menurtutnya beberapa hari yang lalu saya berjumpa dengan teman saya, yang pintarnya mendekati orang genius. Ia lulus SMA cum laude. Meneruskan pelajaran di luar negeri. Lulus denagn nilai yang gemilang pula pada Universitas Teknik itu. Ketika meyusun disertasi doctoral, dalam penyelidikannya pada suatu industry kereta api ia membuat riset yang cemerlang. Setelah empat tahun bekerja pada industry pesawat terbang, dalam usianya 33 tahun ia menjadi kepala bagian riset dengan anggaran berjuta-juta dollar, dan membawahi tim ahli yang terdiri dari doctor-doktor dan sarjana kawakan. Sungguh membuat kita bangga dan terharu melihat success story seorang putra Indonesia.
Bukan hanya industry pesawat terbang saja yang dia tangani. Industri aerounautika, perkapalan persenjataan , pusat pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan juga menjadi wilayah tanggung jawab kerjanya. Pada tahun 1985, ia di angkat menjadi anggota Akademi Aerounautika, prancis. Sebelumnya lembaga yang sama di jerman dan inggris juga telah memintanya. Pada tahun itu pula, ia diangkat menjadi ketua perhimpunan ahli eknik Indonesia (PATI). Orang sekarang mungkin luoa melihat karir saya. Mereka lupa, saya merangkak dari bawah, “ begitu tuturnya ketika di minta kometarnya mengenai tingginya posisi jabatan yang disandangnya.
Prestasi yang tinggi selam bekerja diluar negeri ternyata dapat di bawa pulang ke Indonesia. Nurtanio yang tadinya tidak sekedar “bengkel pesawat,” ketika menjadi IPTN berubah menjadi industry pesawat terbang moderen. Perusahahn ini mulai perakitan Helikopter MBB jenis BO-105 dan pesawat jenis pengangkut jenis CASA 212. Habibie di sini mulai menancapakn keyakinannya bahwa, bangsa Indonesia asalkan mau bekerja keras dapat menguasai teknologi tinggi. Salogan yang mengatakan bahwa bangsanya hanya mampu membuat tempe saja kini menjadi kuno. Habibie memplopori semangat pergumulan Indonesia dalam kancah teknologi modern.
TERLIABAT DALAM PERTARUNAGN POLITIK
Setelah erlibat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, Habibie kemudain melebarkan sayapnya denagn merabah ke dunia organisasi. Pada bulan desember 1990 misalnya, bersama beberapa tokoh lainnya seperti Amien Rais dan Nurcholis Madjid membentuk ikatan cendikiawan musliim Indonesia (ICMI). Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa organisasinya ini bukan organisasi politik atau organisasi yang bernaung di bawah payung organisasi tertentu. ICMI adalah organisasi kebudayaan yang bersifat keilmuan dan kecendikiawan, bercorak terbuka, bebas dan mandiri. Sedangakn tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu kecendikiawan dan peran serta cendikiawan muslim dalam kancah pembanguanan nasional.
Meski mendapat sambutan hangat dai kaum muslimin, kehadiran ICMI juga mengundang suara miring dari sebagian kalangan. Ketua PB NU, KH Abdurahaman Wahid misalnya, menjeritik secara telanjang, ICMI dianggapnya sebagai organisasi sectarian karena hanya mementingakn kelompok kaum muslim saja. Adanya keritikan itu tidak membuat Habibie berkecil hati. Bersama ICMI, dia terus menunjukan kiprahnya.
Segala itu mengalir dengan deras. Apalagi waktu itu banyak yang menunjuk Habibie menjadi calon wakil presiden. Public politik terbagi menjadi dua kontroversi pendapat. Keompok moderen islam mendukungnya. Sementara elemen organisasi islam berbasis pedesaan yang di ketuai oleh KH Abdurahaman Wahid dan kelompok masyarakat nasionalis-sekuler terus mengkeritiknya. Kejadian tersebut terus berlangsung mulai terpilihnya dia menjadi wakil presiden RI pada 11 maret 1998 hingga kemudian jatuhnya Soeharto dari tumpuk kekuasaan pada 21 mei 1998 akibat krisis ekonomi dan terjadinya kerusuhan social.
Setelah Soeharto menyatakan dirinya mundur dari jabatannya, Habibie disumpah olleh Mahkamah Agung menjadi presiden. Pada masa itu kondisi ekonomi Indonesia sangat menyedihkan. Negara hamper “kolps”. Nilai inflasi naik hingga sepuluh kali lipat. Harga kurs yang tadinya hanya berkisar Rp. 2000 per Dollar AS, melonjak mendekati Rp. 20000. Pengangguran merebak di mana- mana. Kerushan etnis dan umat beragama terjadi hamper merata di seluruh daerah. Sekelompok masyarakat di riau, papua menyatak diri aan merdeka. Sementara, di aceh gerakan bersenjata aceh merdeka yang selam pemerintah soeharto ‘menghilang’ mulai angkat senjata kembali. Demontrsai masa terjadi setip hari.
Habibie harus mengendalikan keadaan yang buruk itu,. Ia acap kali menganggap keadaaan Negara pada saat ini seperti mengalami keruksakan mesin sehingga keadaannya meluncur terus ke bawah. Tugas dia adalah membuat pesawat itusetabil kembali sehingga berfungsi seperti normal. Habibie secara perlahan-lahan mampu mengendalikan ‘pesawat’ atau Negara yang dalam gerbang kehancuran itu. Kurs berangsur angsur normal kembali ke level Rp. 6000 per dollar AS. Satabilitas mulai membaik kembali. Selain itu habibi sukses melaksanakan pemilu tahun 1999.
Seusai pemilu anggota DPR/MPR terbentuk, habibie mencoba merraih dukungan duduk kembali sebagi presiden. Namun usahanya gagal karena MPR – yang di pelopori oleh sebagian besar anggota fraksi anggota Golkar- menolak pidato pertanggung jawbannya. Berbagai alasan digunakan untuk mencegah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, mulai dari belum membaiknya kondisi ekonomi, politik dan keamanan Negara, sehingga soal keputusan ‘memerdekakannya’ timot timur.
Sebagai penggantinya terpilihlah KH. Abdurahaman Wahid. Setelah ia kembali menetap di jeraman untuk menemani pengobatan istrinya. Beberapa kelompok yang berharap habibie agar dalam pemmilu tahun 2004 Habibie bersedia menjadi presiden kembali. Tapi keingina itu selalu di toalaknya. Malah ia mendirikan yayasan yang di beri nama The Habibie center (THC).
“presiden bukan salah satu cara pengabdian kepada Negara dan bangsa. Saya memlilh menjadi orang biasa kembali,”tandas Bacharuddin Jusuf Habibie.