Sunday, 15 August 2010

Mengkonversi Jam Menjadi Menit

Mengkonversi Jam Menjadi Menit
Algoritma :
1.Deklarasikan variabel jam dan menit.
2.Masukkan jam dan menit.
3.Tambahkan hasil kali dari jam dan 60 dengan menit, kemudian nyatakan ke variabel menit (menit=
(jam*60)+menit).
4.Cetak menit yang diperoleh dari perhitungan tersebut.
5.Program selesai.
flowchart :

Mengkonversi Detik Menjadi Hari

Mengkonversi Detik Menjadi Hari
Algoritma :
1.Deklarasikan variabel hari, jam ,menit, dan detik dengan tipe integer.
2.Masukkan detik yang ingin dihitung.
3.Membagi detik dengan perkalian antara 60, 60, dan 24 atau 86400 kemudian nyatakan ke variabel hari
(hari = detik / (60*60* 24) atau hari = detik / 86400).
4.Hitung sisa bagi antara detik dengan perkalian antara 60, 60, dan 24 atau 86400 kemudian nyatakan ke
variabel detik (hari = detik % (60*60* 24) atau hari = detik % 86400).
5.Membagi detik dengan perkalian antara 60 dan 60 atau 3600 kemudian nyatakan ke variabel jam (jam =
detik / (60*60) atau jam = detik / 3600).
6.Hitung sisa bagi antara detik dengan perkalian antara 60 dan 60 atau 3600 kemudian nyatakan ke
variabel detik (detik = detik % (60*60) atau jam = detik % 3600).
7.Membagi detik dengan bilangan 60 kemudian nyatakan ke variabel menit (menit = detik / 60).
8.Hitung sisa bagi antara detik dengan bilangan 60 kemudian nyatakan ke variabel detik (detik = detik %
60).
9.Tampilkan hari, jam, menit, dan detik.
10.Program selesai.
Flowchart :

Mencari Max dan Min dari Deretan Bilangan

Mencari Maximal dan Minimal dari Deret Bilangan
Algoritma :
1.Deklarasikan variabel n untuk jumlah data, bil untuk input bilangan, max untuk nilai maksimal, dan min
untuk nilai minimal.
2.Masukkan jumlah bilangan ke dalam variabel n.
3.Proses looping / perulangan :
1.untuk i=1 sampai dengan n.
2.Masukkan bilangan ke dalam variabel bil.
3.Cek apakah nilai dari variabel maksimal kurang dari nilai pada variabel bil. Bila nilai dari variabel
maksimal kurang dari nilai pada variabel bil, maka langsung ke langkah 5. Namun jika nilai dari variabel
maksimal tidak kurang dari nilai pada variabel bil, maka ke langkah berikutnya.
4.Isi variabel maksimal dengan nilai pada variabel bil.
5.Cek apakah i sama dengan 1. Apabila i sama dengan 1, maka isi variabel minimal dengan bilangan
yang baru dimasukkan, kemudian kembali ke langkah 1. Namun bila i tidak sama dengan 1, maka cek
apakah nilai minimal lebih dari bilangan yang baru dimasukkan. Apabila nilai minimal lebih dari bilangan
yang baru dimasukkan, maka isi nilai minimal dengan bilangan yang baru dimasukkan, kemudian baru
kembali ke langkah 1.
4.Tampilkan nilai maksimal dan minimal.
5.Program selesai.
Flowchart :

Membuat Calculator Sederhana

Calculator Sederhana
Algoritma :
1.Deklarasikan variabel bil1 untuk bilangan yang pertama dimasukkan, bil2 untuk bilangan kedua, hasil untuk
hasil perhitungan, oprator untuk operator hitung, dan jwb untuk pertanyaan balik. Agar dapat
menghitung bilangan yang besar, maka definisikan tipe bilangan pertama, bilangan kedua, dan hasil.
Definisikan pula variabel jwb dan oprator dengan tipe char yang berarti meminta inputan berupa
character.
2.Masukkan bilangan pertama, oprator, dan bilangan kedua.
3.Cek operator.
4.Bila operator sama dengan ’+’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dijumlah dengan bilangan kedua.
5.Bila operator sama dengan ’-’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dikurangkan dengan bilangan
kedua.
6.Bila operator sama dengan ’*’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dikalikan dengan bilangan kedua.
7.Bila operator sama dengan ’/’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dibagi dengan bilangan kedua.
8.Cetak hasil.
9.Tanyakan apakah mau melakukan perhitungan lagi.
10.Bila jawabannya ’y’ atau ’Y’ maka kembali ke langkah ke-2.
11.Bila jawabannya ’t’ atau ’T’ maka program akan berakhir.
12.Bila jawabannya bukan ’y’, ’Y’, ’t’, atau ’T’ maka kembali ke langkah ke-9.
Flowchart :

Calculator Sederhana
Algoritma :
1.Deklarasikan variabel bil1 untuk bilangan yang pertama dimasukkan, bil2 untuk bilangan kedua, hasil untuk
hasil perhitungan, oprator untuk operator hitung, dan jwb untuk pertanyaan balik. Agar dapat
menghitung bilangan yang besar, maka definisikan tipe bilangan pertama, bilangan kedua, dan hasil.
Definisikan pula variabel jwb dan oprator dengan tipe char yang berarti meminta inputan berupa
character.
2.Masukkan bilangan pertama, oprator, dan bilangan kedua.
3.Cek operator.
4.Bila operator sama dengan ’+’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dijumlah dengan bilangan kedua.
5.Bila operator sama dengan ’-’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dikurangkan dengan bilangan
kedua.
6.Bila operator sama dengan ’*’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dikalikan dengan bilangan kedua.
7.Bila operator sama dengan ’/’ maka hasil sama dengan bilangan pertama dibagi dengan bilangan kedua.
8.Cetak hasil.
9.Tanyakan apakah mau melakukan perhitungan lagi.
10.Bila jawabannya ’y’ atau ’Y’ maka kembali ke langkah ke-2.
11.Bila jawabannya ’t’ atau ’T’ maka program akan berakhir.
12.Bila jawabannya bukan ’y’, ’Y’, ’t’, atau ’T’ maka kembali ke langkah ke-9.
Flowchart :

Deret Fibonacci

Menampilkan Deret Fibonancci
Algoritma :
1.Deklarasikan variable fibo dengan tipe array of int, variabel i untuk iterasi, dan n untuk jumlah bilangan
Fibonacci yang ingin ditampilkan.
2.Masukkan jumlah bilangan fibonacci yang ingin ditampilkan dan nyatakan ke dalam variable n.
3.Tetapkan nilai pada variable fibo pada indeks ke 0 dengan 0.
4.Tetapkan nilai pada variable fibo pada indeks ke 1 dengan 1.
5.Cetak nilai pada variable fibo pada indeks ke-0 dan ke-1.
6.Isi nilai i dengan 2.
7.Selama i masih kurang dari n, lakukan langkah 8 s/d 10.
8.Tambahkan nilai pada variabel fibo di indeks ke-(i-1) dengan nilai pada variabel fibo di indeks ke-(i-2) kemudian nyatakan ke variabel fibo pada indeks ke-i.
9.Cetak nilai dari variabel fibo pada indeks ke-i.
10.Tambahkan nilai i dengan 1.
11.Tanya apakah user masih ingin menampilkan deret fibonacci.
12.Bila jawabannya iya, maka kembali ke langkah ke-2.
13.Bila jawabannya tidak, maka program dapat langsung diakhiri.
14.Namun jika bukan keduanya, tanyalah kembali (kembali ke langkah 11).
Flowchart :

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner

Mengkonversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner (Max 255)
Algoritma :
1.Deklarasikan variable variable bil dengan tipe array of integer untuk menampung nilai biner, i untuk iterasi, dan variable j untuk iterasi. Inisialisasi nilai j dengan 0.
2.Masukkan bilangan yang ingin dikonversi dan nyatakan ke variabel dec.
3.Bila bilangan yang dimasukkan tadi kurang dari atau sama dengan 255, maka lakukan langkah 4 s/d 17, namun bila bilangan tersebut lebih dari 255 maka cetak ” Input Maksimal 255 ” dan kembali ke langkah 2.
4.Isi nilai i dengan 0.
5.Selama nilai pada variabel dec tidak sama denagn 0, maka lakukan langkah 6 s/d 9.
6.Hitung sisa hasil bagi nilai pada variabel dec dengan 2 dan nyatakan ke dalam variabel bin pada index ke-i.
7.Bagi nilai yang ada pada variabel dec dengan 2.
8.Tambahkan nilai pada vaiabel j dengan 1.
9.Tambahkan nilai pada vaiabel i dengan 1.
10.Kurangkan nilai pada variabel j dengan 1 dan nyatakan ke variabel i.
11.Selama i masih lebih dari atau sama dengan 0, maka lakukan langkah 12 s/d 13.
12.Cetak nilai pada variabel bin pada indeks ke-i.
13.Kurangkan nilai pada variabel i dengan 1.
14.Tanya apakah user masih ingin mengkonversi bilangan desimal ke bilangan biner.
15.Bila jawabannya iya, maka kembali ke langkah ke-2.
16.Bila jawabannya tidak, maka program dapat langsung diakhiri.
17.Namun jika bukan keduanya, tanyalah kembali (kembali ke langkah 13).
Flowchart :

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal

Mengkonversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal (Max 11111111)
Algoritma :
1.Deklarasikan variabel bil untuk bilangan yang akan dikonversi, bin untuk menampung bilangan biner, hasil untuk hasil pengoperasian, i untuk pangkat dan stack untuk stack.
2.Masukkan bilangan dan nyatakan ke bil.
3.Bila bilangan kurang dari atau sama dengan 11111111 lakukan langkah 4 s/d 17, namun bila bilangan yang dimasukkan lebih dari 11111111 cetak ”Max 11111111” lalu kembali ke langkah 2.
4.Hitung sisa hasil bagi antara nilai pada bil dengan 10 kemudian nyatakan ke bin.
5.Bila hasil bagi tersebut sama dengan 0 atau sama dengan 1, maka lakukan langkah 6 s/d 17, namun bila tidak cetak ”Biner hanya 0 dan 1” kemudian kembali ke langkah 2.
6.Bagi nilai pada bil dengan 10.
7.Push nilai pada bin dan simpan di stack.
8.Cek apakah nilai pada bil sama dengan 0. Bila nilai bil sama dengan 0 lakukan langkah 9 s/d 17, namun bila nilai bil tidak sama dengan 0 kembali ke langkah 4.
9.Selama stack masih ada isinya atau belum kosong lakukan langkah 10 s/d 12.
10.pop stack dan isi ke bin.
11.Tambahkan nilai pada hasil dengan hasil kali antara nilai pada bin dengan 2 pangkat i.
12.Tambahkan i dengan 1.
13.Cetak hasil.
14.Tanya apakah user masih ingin mengkonversi biner ke desimal.
15.Bila jawabannya iya, maka kembali ke langkah ke-2.
16.Bila jawabannya tidak, maka program dapat langsung diakhiri.
17.Namun jika bukan keduanya, tanyalah kembali (kembali ke langkah 14).
Flowchart :

Saturday, 14 August 2010

Menentukan Bilangan Prima

Menentukan Suatu Bilangan Apakah Merupakan Bilangan Prima atau Bukan

Algoritma :

1.Deklarasikan variable i untuk iterasi, variable bil untuk bilangan yang ingin ditentukan apakah bilangan prima atau bukan, dan variabel x.
2.Masukkan bilangan yang ingin ditentukan apakah bilangan prima atau bukan dan nyatakan ke variabel bil.
3.Apabila bilangan yang dimasukkan tadi kurang dari atau sama dengan 0 maka cetak ” Bukan Bilangan Prima”, namun bila bilangan tersebut lebih dari 0 maka lakukan langkah 4 s/d 8. Kemudian lanjutkan ke langkah 9.
4.Isi variabel i dengan nilai 2.
5.Selama nilai pada variabel i masih kurang dari nilai pada variabel bil, lakukan langkah 6 s/d 8.
6.Hitung sisa hasil bagi nilai pada variabel bil dengan i dan nyatakan ke variabel x.
7.Bila hasil bagi tersebut sama dengan 0, cetak ” Bukan Bilangan Prima” dan langsung ke langkah 10.
8.Tambahkan nilai pada variabel i dengan 1.
9.Cetak ” Bilangan Prima ”.
10.Tanya apakah user masih ingin menentukan suatu bilangan apakah merupakan bilangan prima.
11.Bila jawabannya iya, maka kembali ke langkah ke-2.
12.Bila jawabannya tidak, maka program dapat langsung diakhiri.
13.Namun jika bukan keduanya, tanyalah kembali (kembali ke langkah 9).

Flowchart :

Thursday, 12 August 2010

Legenda “Situ Lengkong” dan “Kerajaan” Panjalu

Ciamis merupakan salah satu kota kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur Kota Priangan, julukan lain Jawa Barat. Di bagian utara kota Ciamis terdapat salah satu kota kecil (kota kecamatan), yaitu Panjalu. Kota Panjalu terletak sekitar 100 km dari kota Bandung (ibu kota Propinsi Jawa Barat), sekitar 75 km dari kota Cirebon, dan sekitar 30 km dari arah kota Ciamis.
Kota kecil ini, ternyata memiliki satu legenda kehidupan masa lalu yang cukup menarik. Di kawasan Panjalu terdapat sebuah danau buatan yang sangat indah, yaitu ‘Situ Lengkong’. Seiring berkembangnya pembangunan sektor pariwisata dan budaya, Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat menetapkan Panjalu sebagai Kota Wisata Budaya Ziarah.

Hai dulur Urang sarerea bisi anu butuh MICROSOFT OFFICE 2010 untuk siswa dan buat komputer rumah bisa di tingali dina link ieu di handap..

Sebagai tempat pariwisata, ‘Situ Lengkong’ Panjalu memiliki pesona alam yang sangat menarik. Bentuk danaunya melingkar dengan air yang jernih serta di tengah-tengah danau tersebut terdapat daratan atau disebut dengan ‘nusa’. Daratan di sekelilingnya dipenuhi dengan berbagai jenis tumbuhan (kayu) dan hidup beberapa jenis margasatwa. Dijadikan sebagai tempat wisata budaya dan ziarah, karena di sekitar ‘Situ Lengkong’ Panjalu terdapat bangunan kecil tempat menyimpan benda-benda pusaka peninggalan ‘Kerajaan Panjalu’, yang diberi nama ‘Museum Bumi Alit’. Sejak ‘Kerajaan Panjalu’ itulah Agama Islam mulai menyebar luas. Salah satu kebudayaan yang sampai sekarang masih tetap dilakukan secara turun-temurun, yaitu upacara adat sakral ‘Nyangku’. Pelaksanaan upacara adat ‘Nyangku’ dilakukan oleh sesepuh Panjalu, para tokoh, penjaga makam (kuncen), dan unsur pemerintahan, yang dikordinir oleh Yayasan Boros Ngora dan Pemerintahan Desa Panjalu.

Terjadinya Situ Lengkong Panjalu, tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Panjalu. Konon sekitar abad VII salah satu leluhur Panjalu bernama ‘Prabu Sanghyang Boros Ngora’ (Haji Dul Iman bin Umar bin Muhamad) berkelana dengan maksud mencari ilmu pengetahuan, sehingga sampailah di sebuah tempat yang di sekitarnya terdiri dari bebatuan dan pasir. Rupanya tanah yang diinjaknya itu adalah tanah suci Mekkah. Di sanalah ia beroleh ilmu sejati (Islam) yaitu ilmu yang membawa pada keselamatan dunia dan akhirat. Prabu Sanghyang Boros Ngora menguasai ilmu tersebut dengan sempurna. Setelah itu, ia pulang dengan membawa oleh-oleh dari seorang sahabat Nabi Muhammad SAW sekaligus sebagai gurunya, yakni Baginda Ali, r.a. Oleh-oleh dari sahabat Nabi tersebut tiada lain adalah pakaian kehajian, dan air zam-zam. Air zam-zam dibawanya dalam sebuah gayung yang permukaannya bolong-bolong, pemberian ayahnya Prabu Sanghyang Cakra Dewa. Dengan izin Yang Maha Kuasa ia dapat membawa air zam-zam itu pulang ke tempat asalnya, Panjalu. Setibanya di Panjalu, air zam-zam itu ditumpahkannya di sebuah tempat yaitu Pasir Jambu, yang hingga kini menjadi sebuah danau yang indah yakni ‘Situ Lengkong’. Di tengah-tengah danau terdapat daratan yang dinamai ‘Nusa Gede’. Sampai saat ini, maka diyakinilah bahwa danau buatan ‘Situ Lengkong’ Panjalu terjadi karena tumpahan air zam-zam yang dibawa oleh leluhur Panjalu pada saat itu, yakni ‘Sanghyang Prabu Boros Ngora’.

Catatan sejarah Yayasan Boros Ngora, mengungkapkan bahwa Kerajaan Panjalu (jaman dahulu) terbentuk dari gabungan 2 kerajaan, yakni kerajaan Gunung Bitung (Soko Galuhnya) dan kerajaan Karantenan Gunung Syawal. Tersebutlah ‘Sanghyang Tunggal Ratu Galuh Nyakra Wati Ing Tanah Jawa’ yang memimpin kerajaan Gunung Bitung, dan mewariskan kepemimpinannya kepada ‘Batara Babar Sajagat’ dan ‘Prabu Sanghyang Cipta Permana Dewa’. Keturunan ‘Prabu Sanghyang Cipta Permana Dewa’, yaitu; 

1) Sanghyang Bleg Tambleg Raja Gulingan,
2) Sanghyang Pamunggang Sangrumanghyang, dan
3) Sanghyang Ratu Permana Dewi, ketiganya merupakan anak kembar.
Sanghyang Bleg Tambleg Raja Gulingan, menguasai ilmu keduniawian yang akhirnya pergi ke Kuningan, dan Sanghyang Pamunggang Sangrumanghyang, menguasai ilmu kedugalan yang akhirnya pergi ke Talaga, sedangkan Sanghyang Ratu Permana Dewi memiliki sifat yang berbeda dengan kedua kakaknya, ia menguasai ilmu kerahayuan dan kedamaian.

Sanghyang Ratu Permana Dewi, berdiam di Panjalu lalu menikah dengan keturunan kerajaan Karantenan Gunung Syawal yakni ‘Rangga Gumilang’, putra dari Raja Marangga Sakti sebagai buyut dari ‘Prabu Tisna Jati’ yang mewariskannya kepada putranya ‘Batara Layah’, diteruskan oleh ‘Karimun Putih’, dan akhirnya kepada ‘Marangga Sakti’ (ayah Rangga Gumilang).
Ketika memerintah kerajaan Panjalu (Negara Soko Galuh), Sanghyang Ratu Permana Dewi mendapat gelar dari rakyatnya yaitu gelar ‘Soko Galuh Panjalu’. Panjalu beasal dari kata ‘jalu’ yang berarti laki-laki, kemudian ditambah awal kata ‘pan’, sehingga maksudnya berubah menjadi bukan laki-laki (melainkan perempuan). Palsafah hidup yang diajarkan oleh Sanghyang Ratu Permana Dewi adalah ‘Mangan Karna Halal, Pake Karna Suci, Tekad Ucap Lampah Sabenere’, yang artinya makan makanan yang halal, berpakaian yang bersih, itikad ucapan perilaku yang benar. Sampai saat ini palsafah tersebut masih dipegang teguh oleh masyarakat Panjalu.

Hasil pernikahan Sanghyang Ratu Permana Dewi dengan Rangga Gumilang melahirkan seorang putra bernama ‘Prabu Sanghyang Lembu Sampulur’, yang meneruskan memerintah kerajaan Panjalu, dan pada akhirnya diserahkan kepada ‘Prabu Sanghyang Cakra Dewa’. Nama Prabu Sanghyang Cakra Dewa, berarti menolak dewa, karena ia menguasai ilmu yang tinggi sehingga kurang percaya dengan adanya dewa ilmu ‘Sunda Wiwitan’ yang diajarkan oleh Prabu Sanghyang Cakra Dewa. Prabu Sanghyang Cakra Dewa, berputra 6 orang yaitu; 

1) Sanghyang Lembu Sampulur,
2) Sanghyang Prabu Boros Ngora,
3) Sanghyang Panji Barani,
4) Ratu Marangprang Kencana Artas Wayang,
5) Ratu Pundut Agung, dan
6) Angga Runtin.

Sanghyang Prabu Boros Ngora (salah seorang putra Sanghyang Prabu Cakra Dewa), dinobatkan menjadi Raja Panjalu, kemudian memindahkan pusat kerajaan Panjalu dari Dayeuh Luhur ke Pasir Jambu, yang saai ini menjadi Nusa Gede di tengah-tengah Situ Lengkong. Dua orang putra dari Prabu Sanghyang Boros Ngora yakni Prabu Haryang Kuning dan Prabu Haryang Kancana, adalah penerus leluhur kerajaan Panjalu berikutnya.

Wangsit Prabu Sanghyang Boros Ngora

Gunung teu beunang dilebur
Lebak teu beuenang diruksak
Larangan teu beunang dirumpak
Buyut teu beunang dirubah
Layar teu beunang dipotong
Pondok teu beunang disambung

Nyaur kudu diukur
Nyablama kudu diunggang
Ulah ngomong sagété-gété
Ulah lémék sadaék-daék
Ulah maling papayungan
Ulah jinah papacangan

Kudu ngadék sacékna, nilas saplasna
Mipit kudu amit ngala kudu menta
Ngeduk cikur kudu mihatur
Nyokel jahé kudu micarék
Ngagedak kudu béwara
Weduk teu kalawan diajuk

Bedas teu kalawan dimomoton
Nu lain kudu dilainkeun
Nu ulah kudu diulahkeun
Nu enya kudu dienyakeun
Ulah cueut kanu beureum
Ulah ponténg kanu koneng

Karana lamun dirempak
Matak burung jadi ratu
Matak édan jadi ménak
Matak pupul pangaweruh
Matak hambar komarana
Matak teu mahi juritna
Matak teu aya perangna
Matak sangar ka nagara

ATLAS KABUPATEN CIAMIS, SEBUAH KARYA BESAR

Sebulan yang lalu sekolah kami menerima sebuah atlas, yang di covernya tertulis judul “ ATLAS KABUPATEN CIAMIS”, lengkap dengan ilustrasi gambar bola dunia, disertai logo kabupaten Ciamis, serta keterangan substansi isi peta, meliputi: data dan lokasi sekolah, data dan lokasi wisata, data dan lokasi industri, data dan lokasi pertambangan, dll. Atlas Kabupaten Ciamis cetakan pertama November 2007 itu disusun oleh dua penyusun muda berbakat yakni Tohirin dan Dadi Ahmad Fauzi, dan diterbitkan oleh CV. Wahana Karya Grafika, terdiri dari 39 halaman.

Sungguh, atlas tersebut merupakan suatu karya yang sangat membanggakan dan cukup monumental bagi Kabupaten Ciamis dalam perjalanannya melakukan berbagai pembenahan dalam rangka membangun daerah sesuai dengan visi dan misi pemerintah Kabupaten Ciamis. Atas diterbitkannya atlas tersebut, saya sebagai warga tatar galuh Ciamis merasa sangat bangga dan sangat terkesan, karena paling tidak sebagai warga Ciamis akan memiliki panduan yang sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang geografi dan demografi Ciamis. Selain itu, atlas itu pun akan sangat membantu pembaca untuk menemukan petunjuk dan informasi sesuai dengan substansi isi yang disertakannya. Mewakili warga ciamis, saya igin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada tim penggagas, terutama pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis.

Namun di samping kebanggaan itu, tidak salah rasanya jika saya mencoba menyajikan tanggapan tentang atlas tersebut. Paparan tanggapan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk mencari-cari kekurangan atau kesalahan, karena jujur saja, bahwa saya pun bukan seorang ahli atau orang yang mengetahui banyak tentang peratlasan atau perpetaan. Paparan ini hanya dimaksudkan sekedar menyampaikan harapan saja, agar pada suatu saat dapat ditemukan “ATLAS KABUPATEN CIAMIS” yang benar-benar akurat dan tepat.

Paparan ini dilatarbelakangi oleh temuan-temuan setelah mencoba membaca dan mencermati atlas tersebut. Informasi utama yang dapat diperoleh dari atlas tersebut, merupakan temuan awal yang mudah dipahami yakni meliputi; (1) data dan lokasi sekolah, (2) data dan lokasi wisata, (3) data dan lokasi industri, serta (4) data dan lokasi pertambangan. Keempat substansi isi itu merupakan informasi umum dari sajian atlas tersebut. Temuan-temuan mengenai aspek isi/materi, penyajian, dan kegrafikaan merupakan hal yang sesungguhnya yang harus tersaji di dalamnya. Bertemali dengan hal itu, berikut ini merupakan hasil temuan yang didasarkan pada ketiga aspek tersebut.

Aspek isi/materi
Dari aspek isi/materi, didapat suatu temuan yang terus terang saja terkesan bahwa atlas tersebut terlihat belum lengkap. Satu contoh, misalnya mengenai informasi ‘data dan lokasi sekolah’. Barangkali yang dimaksud dengan ‘data dan lokasi sekolah’, dalam pandangan awam saya akan menyajikan data sekolah lengkap dengan nama sekolah atau alamat, mulai dari tingkat TK sampai dengan PT, juga dipetakan dalam atlas secara akurat (posisi yang sebenarnya). Namun, ternyata ada temuan yang menunjukkan kekuranglengkapan baik data, juga peta, antara lain:
(1) Data sekolah tingkat SD dan MI hanya ditulis dalam daftar sekolah saja pada bagian halaman/lembar peta tertentu per-kecamatan. Padahal, peta setiap kecamatan tersebut masih terlihat kosong dan masih mungkin untuk menyajikan berbagai informasi dan gambar lainnya. Jadi temuannya, bahwa sekolah tingkat SD/MI tidak dipetakan dalam atlas tersebut. Pemetaan hanya dibatasi mulai dari tingkat SMP/MTs, SMA/MA, dan PT saja. Sebaiknya pemetaan sekolah disajikan secara menyeluruh dari tingkat TK sampai dengan PT, dan dilengkapi dengan keterangan nama atau alamat sekolah. Kemudian secara keseluruhan, atlas tersebut sebenarnya hanya menyajikan pemetaan saja, informasi datanya terkesan sangat kurang. Bahkan ada hal yang sangat penting dan seharusnya disajikan dalam atlas tersebut, ternyata belum lengkap juga. Hal dimaksud adalah informasi data dan peta tentang kantor lembaga/instansi tertentu, misalnya Puskesmas, Polsek, Koramil, atau kantor-kantor layanan masyarakat lainnya, mengingat hal tersebut merupakan aspek penting dalam suatu peta wilayah dan pemerintahan.
(2) Secara keseluruhan, sajian substansi isi atlas sebagaimana tertulis pada halaman jilid (cover), tampaknya terkesan belum terpenuhi. Mengapa demikian? Karena substansi isi yang seharusnya disajikan, meliputi; data dan lokasi sekolah, data dan lokasi wisata, data dan lokasi industri, data dan lokasi pertambangan, masih belum memberikan informasi yang jelas dan lengkap. Padahal, pembaca akan benar-benar berharap memeroleh data tentang substansi isi atlas tersebut, dan menemukan pemetaan setiap lokasi dengan tepat.

Aspek penyajian
Terkait dengan aspek penyajian, mungkin dapat disampaikan bahwa hasil temuan pemetaan wilayah Kabupaten Ciamis tersebut, sebaiknya perlu diperbaiki dengan melibatkan berbagai unsur, lembaga, atau ahli yang berkompeten di bidangnya. Sekalipun pada dasarnya bahwa sebagian besar pembaca adalah kalangan yang awam dan buta tentang atlas, namun tidak ada salahnya apabila aspek penyajian atlas tersebut tetap berupaya untuk menyajikan atlas yang menarik dengan isi dan ilustrasi yang tepat. Alasannya, karena beberapa temuan berikut, antara lain:
(1) Atlas tersebut memetakan wilayah setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis. Dengan pemetaan setiap kecamatan itu, berarti wilayah yang dipetakan menjadi semakin sempit dan semakin khusus, sehingga ilustrasi peta kecamatan itu pun menjadi lebih luas karena dipetakan dalam satu halaman. Jadi, peta setiap kecamatan yang disajikan terkesan masih kosong dan masih memungkinkan untuk diisi dengan keterangan, gambar, pemetaan lainnya.
(2) Ada kesan yang benar-benar cukup menggangu ketika membaca atlas tersebut, yaitu adanya duplikasi atau penyertaan cetakan peta secara dua kali dengan cara ditempel pada beberapa halaman (peta kecamatan tertentu). Tidak jelas maksudnya, apakah merupakan ralat kesalahan atau dimaksudkan untuk hal lain. Yang jelas, dari aspek sajian hal ini cukup menggangu, dan terkesan menunjukkan bahwa atlas tersebut belum selesai proses editing.

Aspek kegrafikaan
Dari aspek kegrafikaan, tata letak dan ketepatan lokasi yang dipetakan menjadi hal yang sangat penting diperhatikan, karena jika terjadi kesalahan akan mengakibatkan informasi peta itu pun menjadi salah. Memerhatikan hal tersebut, ada beberapa temuan yang terkesan menunjukkan informasi yang salah, di antaranya:
(1) Di peta Kecamatan Cihaurbeuti misalnya, tidak ditemukan peta lokasi SMPN 1 Cihaurbeuti yang berada di wilayah Desa Sukamulya, yang ada adalah SMAN (tidak jelas SMAN apa?). SMAN 1 Cihaurbeuti dipetakan berada di wilayah Desa Cihaurbeuti, padahal SMAN 1 Cihaurbeuti tersebut sebenarnya berlokasi di Desa Pamokolan. Selain itu, ada beberapa penempatan gambar yang salah, misalnya gambar kantor Desa Pamokolan berada di sebelah kanan jalan propinsi, padahal yang sebenarnya kantor desa tersebut berada di sebelah kiri jalan provinsi.
(2) Di peta Kecamatan Panumbangan juga terjadi kesalahan yang sama, misalnya; di wilayah Desa Medanglayang dipetakan ada Pusat Kerajinan Ijuk, padahal selama ini Pusat Kerajinan Ijuk hanya ada di wilayah Desa Panumbangan dan Desa Sukakerta. Contoh lain; SMPN 1 Panumbangan dan SMK Bhakti dipetakan berada di sebelah kanan jalan propinsi, padahal posisi yang sebenarnya kedua sekolah tersebut berada di sebelah kiri jalan. Ditemukan pula kesalahan pemetaan gambar kantor Desa Tanjungmulya, seharusnya berada di sebelah kiri jalan propinsi sebelum SMK Bhakti. Di peta tersebut digambarnya keduanya berada di sebelah kanan jalan, padahal yang sebenarnya berada di sebelah kiri jalan. Lebih tidak dipahami lagi ketika ditemukan di peta, kantor Kecamatan Panumbangan berada jauh dari wilayah Desa Panumbangan. Kantor tersebut dipetakan berada di wilayah Desa Sukakerta, padahal kantor Kecamatan Panumbangan sebenarnya berlokasi di Desa Panumbangan. Di peta wilayah Kecamatan Panumbangan juga tidak ditemukan pemetaan SMPN 2 Panumbangan yang berlokasi di Desa Sindangherang.
(3) Temuan lainnya masih terdapat di peta Kecamatan Panumbangan, yakni pada penggambaran ruas jalan raya (jalan propinsi). Jalan raya propinsi di wilayah Kecamatan Panumbangan membentang dari perbatasan Kecamatan Cihaurbeuti sampai dengan perbatasan Kecamatan Panjalu. Sepanjang ruas jalan raya tersebut, sebenarnya berada di wilayah Kecamatan Panumbangan, namun di peta terkesan terputus di sekitar wilayah Desa Sindangherang, seolah-olah ada sebagian jalan raya tersebut berada di wilayah kecamatan lain.
(4) Di peta wilayah Kecamatan Panjalu, SMPN 1 Panjalu dipetakan berada sebelum kantor Kecamatan Panjalu, padahal seharusnya SMPN 1 Panjalu berlokasi setelah kantor kecamatan tersebut. Sedangkan di peta wilayah Kecamatan Sukamantri, tidak ditemukan pemetaan SMPN 2 Sukamantri yang berlokasi di Desa Sindanglaya.

Beberapa temuan tersebut adalah hasil mencermati dari peta wilayah sebagian kecamatan saja, namun tampaknya dapat dijadikan suatu dasar, dan akan menunjukkan suatu indikasi bahwa pemetaan pada wilayah kecamatan-kecamatan lainnya tidak akan jauh berbeda. Temuan-temuan itulah yang menjadi latar belakang paparan ini, dan sebagai warga tatar galuh Ciamis saya berharap akan terbit lagi “ATLAS KABUPATEN CIAMIS” yang lebih jelas, akurat, dan lengkap. Oleh karena itu, dalam pandangan awam saya barangkali dalam hal menyusun dan menerbitkan sebuah atlas, harus benar-benar didasarkan pada informasi yang lengkap dan sangat perlu melibatkan lembaga/instansi, atau ahli yang berkompeten di bidang pemetaan. Terlepas dari hal itu, “ATLAS KABUPATEN CIAMIS” yang sudah terbit, tetap menjadi karya yang sangat besar.

HIKMAH RAMADHAN

“Marhaban ya Ramadhan”. Kalimat itu menggema di belahan dunia ini menandai datangnya bulan suci, bulan penuh berkah dan maghfiroh yang senantiasa ditunggu-tunggu umat muslim. Jika kita merenung, mengapa makna dari kata Ramadhan begitu besar dan mendalam seakan menjadi titik tumpu setiap umat atas sejuta harapan untuk kehidupan yang lebih baik pasca Ramadhan. Tidak heran, jika muara Ramadhan yang ditandai dengan “Idul Fitri” dijadikan sebagai hari kemenangan setiap umat yang menunaikannya.

Sawali Tuhusetya , berpendapat bahwa Ramadhan adalah “Sebuah momentum yang amat ditunggu-tunggu umat muslim di berbagai belahan dunia. Kehadiran bulan suci diharapkan akan memberikan ”pencerahan” baru setelah (hampir) setahun lamanya kita bersikutat dengan persoalan-persoalan duniawi yang tak jarang membuat kita abai terhadap nilai-nilai spiritual”.
Sangat tepat jika Ramadhan kita katakan sebagai jembatan untuk kembali meraih dan membangun nilai-nilai spiritual dalam diri umat. Kurun waktu dua belas bulan, bukanlah waktu yang sebentar. Dalam kurun itu, kita tidak sadar telah menumpukkan berbagai bentuk pengingkaran, baik terhadap sang Kholik maupun terhadap diri sendiri, serta terhadap sesama umat. Alhasil khilaf, salah, dan dosalah yang bersarang dalam diri yang bernobat sebagai mahluk paling sempurna dengan kelengkapan akal dan pikiran. Oleh karenya, sepakat sekali jika Ramadhan yang penuh dengan kesucian kita maknai sebagai bulan “pencerahan” bagi umat muslim di berbagai belahan dunia.
Begitu mendalamnya makna Ramadhan, kita saksikan ternyata tanpa komando pun keagungan Ramadhan akan terasa di setiap penjuru. Berbagai aktivitas kehidupan pada bulan tersebut berbeda sekali dengan bulan-bulan di luar Ramadhan. Setiap orang sepakat untuk menghormati kehadiran bulan tersebut. Seharusnya kita berpikir, bahwa begitu banyak nilai dan norma yang akan terbentuk ulang dalam diri setiap umat dan kembali menjadi cerah sebagai pancaran harapan untuk kehidupan lebih baik. Itulah hikmah Ramadhan. Pikiran sederhana saya tentang hikmah Ramadhan, menyiratkan bahwa ada beberapa sudut kehidupan dalam wilayah tingkah laku ketika bersosialisasi dengan sesama di tengah-tengah kehidupan.

Pertama, sabar. Kata ‘sabar’ mudah sekali diucapkan, namun sangat sulit untuk dilaksanakan. Melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan sangat melatih kesabaran kita. Sedikit saja ilustrasi, kita sabar tidak makan dan minum sepanjang hari sebelum waktunya tiba. Ketika sore hari menjelang waktunya berbuka puasa, tanpa kesabaran tidak mungkin kita dapat bertahan. Sekalipun hanya tinggal hitungan menit kita tetap menunggunya dengan sabar, tidak berani menghampiri dan menyentuh sajian makanan dan minuman sebelum waktunya tiba.
Kedua, jujur. ‘Jujur’ pun demikian, sulit sekali untuk dilaksanakan. Manusiawi memang, jujur adalah salah satu sifat yang bertolak belakang dengan keinginan manusia pada umumnya. Bulan suci Ramadhan akan mengelola sifat ‘jujur’ itu. Ada satu kalimat atau ungkapan yang sering kita sebut ketika masuk bulan suci Ramadhan yaitu ‘tidak boleh berbohong’. Ungkapan itu menandakan bahwa ‘kejujuran’ sangat diperjuangkan di bulan yang suci itu, sehingga selama Ramadhan segenap umat akan berlatih untuk bersikap ‘jujur’.

Ketiga, disiplin. Ilustrasi yang melukiskan bahwa ‘kedisiplinan’ sangat dilatih di bulan suci Ramadhan, tidak diragukan lagi. Sebagai contoh saja, misalnya tahapan kegiatan dalam satu hari satu malam sepanjang bulan tersebut sangatlah teratur. Ketika dini hari, kita sudah harus bangun dalam jam tertentu untuk melaksanakan sahur, boleh makan dan minum sampai tiba waktu imsak. Mulai waktu imsak, sepanjang hari kita tidak berani makan dan minum sebelum waktu buka puasa tiba. Selepas sholat magrib, bersama-sama melaksanakan sholat tarawih berjamaah dan tidak jarang diikuti dengan kegiatan ibadah lainnya ketika malam hari. Runtutan kegiatan itu terus berulang sepanjang bulan Ramadhan, disiplin sekali.

Keempat, kebersamaan. Manusia sebagai mahluk sosial harus mengedepankan kebersamaan. Di bulan suci Ramadhan, sikap kebersamaan sangat terlihat dengan jelas. Ini membuktikan bahwa bulan Ramadhan pun akan melatih kebersamaan dalam kehidupan. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan bersama-sama, misalnya mulai dari kehidupan keluarga ; kita melaksanakan makan sahur bersama keluarga dan tidak ada yang berani menolaknya. Sholat tarawih berjamaah menyemarakkan kegiatan di setiap mushola dan masjid. Saling membantu dan menolong tercermin ketika melaksanakan zakat fitrah. Muara kebersamaan itu, terkesan pada akhir Ramadhan ketika setiap umat merasa bersalah dan mengakui kesalahan kepada siapa saja. Pada saat itu, bertebaranlah untaian maaf yang tulus keluar dari kalbu setiap umat yang sungguh menakjubkan.

Empat sikap sosial tersebut yaitu kesabaran, kejujuran, kedisiplinan, dan kebersamaan merupakan sebagian saja dari berbagai aspek tingkah laku yang berkaitan dengan nilai dan norma kehidupan yang harus menjadi dasar bagi kita ketika hadir dalam kehidupan sosial. Kualitas tingkah laku sedikit demi sedikit akan mengalami perubahan dengan memandang bahwa bulan suci Ramadahan telah memberikan hikmah yang besar. Mengutip pendapat pak Sawali, “Semoga Ramadhan tahun ini benar-benar menjadi “kawah candradimuka” yang mampu membakar dan membrangus kerak-kerak dosa yang bersarang dalam batin dan jiwa. Sekaligus, juga mampu menghadirkan sebuah pencerahan dan membawa banyak hikmah sehingga kita mampu menemukan saripati nilai kesalehan personal dan sosial dalam kehidupan kita yang lebih hakiki.

Di awal bulan yang penuh berkah ini, mari kita jadikan Ramadhan yang suci sebagai momentum untuk bangkit dari ketidakberdayaan dan ketidakmampuan seraya memohon ampunan, bimbingan, dan petunjukNya. Selamat menunaikan ibadah pusasa, mohon maaf lahir dan batin. (atep t hadiwa, agustus 2008)

Sunday, 8 August 2010

Pengertian Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).

Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."

Generasi Pertama

Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.

Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, Colossus bukan merupakan komputer serbaguna(general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.

Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvard-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.

Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.

Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.

Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur Von Neumann tersebut.

Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.

Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.

Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.

Generasi Kedua

Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.

Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner.

Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.

Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memprosesinformasi keuangan.

Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karier baru bermunculan (programmer, analis sistem, dan ahli sistem komputer). Industr piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.

Generasi Ketiga

Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.

Generasi Keempat

Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.

Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap piranti rumah tangga seperti microwave, oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection (EFI) dilengkapi dengan mikroprosesor.

Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.

Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).

IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.

Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.

Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga Local Area Network atau LAN), atau [kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.

Generasi Kelima

Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.

Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertia manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.

Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semkain memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.

Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.

Friday, 6 August 2010

Daya

Pada pokok bahasan mengenai usaha dan energi, energi potensial dan energi kinetik serta pembahasan Hukum Kekekalan Energi, kita telah mempelajari konsep usaha tanpa memperhitungkan besaran waktu. Misalnya ketika mengangkat sebuah batu hingga ketinggian tertentu, kita membutuhkan sejumlah usaha. Batu yang kita angkat dengan sejumlah usaha tentu saja memerlukan selang waktu tertentu untuk berpindah dari kedudukan awal ke kedudukan akhir. Batu yang diangkat secara perlahan-lahan pasti memiliki waktu tempuh yang lebih lama dibandingkan dengan batu yang diangkat dengan cepat. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari pokok bahasan Daya, sebuah besaran fisika yang menyatakan hubungan antara usaha dan waktu. Selamat belajar, semoga sukses…..
Dalam ilmu fisika, daya diartikan sebagai laju dilakukannya usaha atau perbandingan antara usaha dengan selang waktu dilakukannya usaha. Dalam kaitan dengan energi, daya diartikan sebagai laju perubahan energi. Sedangkan Daya rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan usaha total yang dilakukan dengan selang waktu total yang dibutuhkan untuk melakukan usaha. Secara matematis, hubungan antara daya, usaha dan waktu dirumuskan sebagai berikut :
Berdasarkan persamaan ini, dapat disimpulkan bahwa semakin besar laju usaha, semakin besar Daya. Sebaliknya, semakin kecil laju Usaha maka semakin kecil laju Daya. Yang dimaksudkan dengan laju usaha adalah seberapa cepat sebuah usaha dilakukan. Misalnya mobil A dan B memiliki massa yang sama menempuh suatu lintasan berjarak 1 km. Apabila mobil A menempuh lintasan tersebut dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan mobil B, maka ketika menempuh lintasan itu, daya mobil A lebih besar dari mobil B. Dengan kata lain, Mobil A memiliki laju perubahan energi kimia menjadi energi mekanik yang lebih besar dari pada mobil B.
Daya merupakan besaran skalar, besaran yang hanya mempunyai nilai alias besar, tidak mempunyai arah. Satuan Daya dalam Sistem Internasional adalah Joule/detik. Joule/detik juga biasa disebut Watt (disingkat W), untuk menghargai James Watt. Dalam sistem British, satuan daya adalah 1 pon-kaki/detik. Satuan ini terlalu kecil untuk kebutuhan praktis sehingga digunakan satuan lain yang lebih besar, yakni dayakuda atau horse power (disingkat hp). 1 dayakuda = 550 pon-kaki/detik = 764 watt = ¾ kilowatt.
Besaran Usaha juga bisa dinyatakan dalam satuan daya x waktu, misalnya kilowatt-jam alias KWH. Satu KWH adalah usaha yang dilakukan dengan laju tetap sebesar 1 Kilo Watt selama satu jam.
Daya seekor kuda menyatakan seberapa besar usaha yang dilakukan kuda per satuan waktu. Daya sebuah mesin menyatakan seberapa besar energi kimia atau listrik dapat diubah menjadi energi mekanik per satuan waktu.
Contoh soal 1 :
Seseorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga selama 4 sekon. Apabila ketinggian vertikal tangga tersebut adalah 4 meter, hitunglah daya orang itu dalam satuan watt dan besarnya energi yang dibutuhkan untuk menaiki tangga. Anggap saja percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2.
Panduan jawaban :
Hasil perhitungan kita menunjukkan bahwa ketika menaiki tangga, orang tersebut mengubah energi kimia menjadi energi mekanik sebesar 2400 Joule. Ini belum termasuk energi panas yang dihasilkan ketika orang tersebut bergerak. Jadi ketika menaiki tangga, energi yang diubah orang tersebut lebih besar dari 2400 Joule.

Monday, 2 August 2010

Listrik statis

Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik.
Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
Gaya Coulomb
Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik tersebut.
gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik
gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik
Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
listrik01
Dimana
F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton k adalah konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C–2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C)
konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk
listrik02
dengan ε0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1 m–2
Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut.
  1. untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya
(gambar)
R = F1 + F2 dan R = F1F2
2. untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah
listrik03 (gambar)
3 untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut
listrik04
(gambar)
Untuk penjumlahan lebih dari dua gaya, perhitungannya dapat menggunakan metode analitis (lihat pembahasan tentang analisis vektor).
Medan Listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut.
Gambar
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan
listrik052dan F = E q’
Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
listrik062Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut.
Gambar
Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang bermuatan listrik adalah
listrik071Dimana
σ adalah rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2
ε0 adalah permitivitas ruang hampa
(gambar) (gambar)
Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut.
Di dalam bola (r < R), E = 0
Di kulit atau di luar rongga (r > R),
listrik081Energi Potensial Listrik
Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan mengalami gaya listrik di antara keduanya. Suatu usaha diperlukan untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu muatan dari posisinya semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka besar usaha yang diperlukan sama dengan besar energi yang dikeluarkan. energi dari muatan listrik disebut energi potensial listrik. Besar usaha (W) atau perubahan energi potensial listrik dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan dari posisi r1 ke posisi r2 adalah
listrik09(gambar)
Dengan demikian, usaha atau energi potensial untuk memindahkan sebuah muatan uji q’ yang berjarak r dari sebuah muatan lain q ke jarak tak berhingga dapat dituliskan sebagai berikut
listrik10Dimana tanda minus berarti usaha yang dilakukan selalu melawan gaya tarik yang ada (biasanya usaha yang dilakukan adalah usaha untuk melawan gaya tarik antara dua muatan).
Potensial Listrik
Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki perbedaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan ketinggian. Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan usaha W adalah
listrik11Dimana V adalah potensial listrik dengan satuan volt (V).
Beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu titik berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
listrik121Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu
V = E r
Gambar
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial listrik merupakan besaran skalar yang tidak memiliki arah. Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung menggunakan penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya dituliskan sebagai berikut.
listrik13Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam perhitungan potensial listrik.
Hubungan antara gaya listrik, kuat medan listrik, usaha atau energi potensial listrik, dan potensial listrik dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.

Termodinamika

Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.
Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = pV= p(V2V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai
pers01Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik pV. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik pV, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik pV. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.
fig2004Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.
Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai
untuk gas monoatomik
pers02
untuk gas diatomik
pers03
Dimana U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, danT adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).
Hukum I Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Gambar
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan U adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam U.
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik pV di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
pers04Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
isothermal_process
Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = U
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku
pers05Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = QpQV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).
diag11
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
pers06Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).
341px-adiabaticsvg
Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik pV dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik pV pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.

Sunday, 1 August 2010

Suhu

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan untuk mengubah dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut ini adalah contoh mengubah dari skala celcius ke skala fahrenheit.

Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh diatas. Thermometer menurut isinya dibagi menjadi : termometer cair, termometer padat, termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya termometer bermacam-macam sebagai misal termometer klinis, termometer lab dan lain-lain.
Berikut ini pembahasan macam macam termometer.
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang  dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.
Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan :
  1. raksa penghantar panas yang baik
  2. pemuaiannya teratur
  3. titik didihnya tinggi
  4. warnanya mengkilap
  5. tidak membasahi dinding
Sedangkan keunggulan alkhohol adalah :
  1. titik bekunya rendah
  2. harganya murah
  3. pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati
Termometer Laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Termometer Klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.
Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C
Termometer Digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Termokopel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda.